Untuk mengatasi dampak kekuasaan kolonial yang masih melekat dalam persepsi masyarakat Indonesia, edukasi dan peningkatan kesadaran sejarah menjadi langkah awal yang penting. Institusi pendidikan harus memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana kolonialisme membentuk struktur sosial dan budaya, sehingga generasi muda dapat mengidentifikasi dan mengkritik warisan ini.Â
Media dan industri kecantikan juga memiliki peran besar untuk memainkan narasi baru yang merayakan keberagaman, menghentikan glorifikasi terhadap standar kecantikan berbasis kulit putih. Selain itu, kampanye publik dapat menjadi sarana efektif untuk mendorong perubahan pola pikir kolektif masyarakat, khususnya dengan menekankan bahwa keindahan dan nilai seseorang tidak bergantung pada warna kulit.Â
Lebih jauh lagi, peluang yang sama harus diberikan kepada pemimpin dari berbagai latar belakang untuk menunjukkan bahwa kompetensi seseorang tidak seharusnya diukur berdasarkan atribut fisik atau standar Barat, tetapi dari kemampuan dan kontribusi nyata mereka.Â
Melalui upaya kolaboratif ini, masyarakat Indonesia dapat melepaskan diri dari bayang-bayang kolonialisme dan membangun fondasi sosial yang lebih setara dan inklusif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H