Namun dunia telah "telah dihancurkan" dalam keindahan oleh sikap eksklusif yang lahir dari primitifisme sempit kelompok-kelompok tertentu dalam bentuk suku, agama, ras, dan konflik. Berbagai konflik agama, etnis, bahasa, ekonomi dan politik tidak bisa dihindari.
Dengan paparan semua informasi diatas, kemajemukan, keberagaman, kepluralan masyarakat Indonesia ini bisa dibilang pisau dengan 2 mata tajam yang bisa menjadi senjata untuk bangsa, atau malah menjadi boomerang bagi bangsa Indonesia.
Keberagaman yang selalu kita bangga-banggakan ternyata belum tentu menjadi kebanggaan dari sudut pandang orang lain. Keributan yang diciptakan karena perbedaan pun sudah terwujud dimana-mana. Oleh karena itu kita perlu adanya solusi.
Salah satu solusi yang kita miliki adalah mendorong masyarakat untuk berpikir bahwa kita ini unik, bisa hidup dibawah tekanan perbedaan ini, kita perlu mendorong rasa toleransi dari masyarakat untuk menerima perbedaan yang ada di masyarakat ini. Berkata kunci di "toleransi" merupakan jawaban dari semuanya. Cukup dengan toleransi maka kita tidak akan ada masalah dengan satu sama lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H