Mohon tunggu...
MUHAMMAD RAIHANPUTRA
MUHAMMAD RAIHANPUTRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi bermain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Pertumbuhan Populasi dan Kemiskinan dengan Kemungkinan Konflik Internasional

5 Juni 2023   08:24 Diperbarui: 5 Juni 2023   08:28 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah India harus membentuk kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang merata, dan memberikan hak akses yang lebih adil terhadap sumber daya alam bagi seluruh rakyat. 

Pendidikan dan kesehatan reproduksi yang memadai harus menjadi hak dasar bagi seluruh penduduk agar dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan negaranya. Selain itu, perlu adanya upaya untuk memerangi praktek eksploitasi dan korupsi yang merajalela di India.

Peningkatan pertumbuhan penduduk memang menjadi salah satu faktor dalam meningkatkan kemiskinan dalam pandangan marxisme. Sistem kapitalisme yang ada di dunia saat ini, didominasi oleh kelas pemilik modal dan buruh, menjadikan kemiskinan sebagai akibat dari adanya kerentanan sosial, ketidakadilan, dan pembagian sumber daya ekonomi yang tidak merata. 

Solusi terbaik dalam mengurangi kemiskinan adalah untuk membangun sistem ekonomi yang sosialis dan mengandalkan pendekatan kolaboratif dan merata antara kelas buruh dan pemilik modal. Dalam sistem sosialis, kelas buruh akan diberikan kesempatan dan perlindungan yang sama dan diberikan akses ke sumber daya ekonomi, sosial, dan politik yang memadai. 

Dalam analisis Marxis, pertumbuhan penduduk dan kemiskinan sering dikaitkan dengan pertentangan kekuasaan antara kaum - kaum sosial. Kaum borjuis atau pemilik modal berusaha mempertahankan dan memperluas kekayaan dan dominasi mereka, sementara kaum proletar atau buruh berjuang untuk memperoleh hak-hak dan kondisi kehidupan yang lebih baik. 

Marxis menekankan bahwa kapitalisme mengandalkan eksploitasi buruh sebagai mekanisme untuk menghasilkan keuntungan. Pertumbuhan penduduk yang tinggi seringkali dihubungkan dengan tingginya tingkat kemiskinan, yang dapat memperkuat persaingan buruh, upah yang diberikan rendah dan memperburuk kondisi kerja yang tidak adil dan rendah. 

Konflik internasional dapat timbul ketika negara-negara yang miskin dan terbelakang mencoba melawan dominasi ekonomi dan politik negara-negara yang kaya dan kuat. 

Dalam konteks konflik internasional, Marxis melihat persaingan atas sumber daya alam, pasar, dan pengaruh politik sebagai faktor penting yang mendorong terjadinya konflik. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dalam negara-negara dengan tingkat kemiskinan yang signifikan dapat memperkuat persaingan untuk memperebutkan sumber daya dan pasar yang terbatas, yang dapat meningkatkan risiko konflik internasional. 

Negara-negara dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi dan tingkat kemiskinan yang signifikan memiliki tekanan internal untuk mencari sumber daya eksternal guna mengatasi kebutuhan ekonomi dan sosial mereka. Persaingan semacam itu dapat memunculkan ketegangan dan konflik antara negara-negara yang bersaing untuk mengamankan sumber daya alam, seperti minyak, gas, tanah, atau air. 

Ketimpangan sosial antara kaum borjuis dengan kaum pekerja dapat menyebabkan konflik internasional yang dapat mempengaruhi kaum pekerja untuk melakukan gerakan yang bertujuan mempertahankan keadilan yang seharusnya mereka dapatkan, hal ini dapat memicu terjadinya konflik internasional antara negara - negara. 

Seperti contoh yang diberikan oleh Heywood pada buku tentang kasus yang terjadi di India dimana para kaum petani melakukan pemberontakan terhadap sang pemilik tanah dan menciptakan istilah untuk menggambarkan kelompok yang aktif terutama di pedesaan India yang mendapatkan inspirasi dari Marx dengan sebutan 'Naksalit'. Naksalit ini dibentuk untuk menindas para kaum borjuis seperti pemilik tanah, petani kaya, pegawai pemerintah, dan informan yang dicurigai. Akibat dari kesenjangan sosial ini dapat menyebabkan konflik yang cukup besar di India.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun