Mohon tunggu...
Raihan Mubarak
Raihan Mubarak Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Brantem yuk

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konstruktivisme? Mari Kita Cari Tahu

11 Juni 2024   08:31 Diperbarui: 11 Juni 2024   09:11 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Dikaitkan dengan karya penulis besar seperti Lev Vygotsky, John Dewey, dan Jean Piaget, konstruktivisme dapat dianggap sebagai teori utama pembelajaran dan, dalam arti yang lebih luas, filsafat pendidikan, digunakan sebagai teori utama sedang belajar. judul umum untuk mengklasifikasikan beberapa teori lainnya (Mattar, 2018).

 Konstruktivisme pada dasarnya adalah teori yang didasarkan pada observasi dan penelitian ilmiah tentang bagaimana orang belajar. Dalam konstruktivisme, pengetahuan sebelumnya berperan penting dalam membangun pengetahuan secara aktif (Liu, 2010).

 Manusia dikatakan membangun pemahaman dan pengetahuannya sendiri tentang dunia, melalui benda-benda dan dengan merefleksikan pengalaman tersebut. Ketika kita menemukan sesuatu yang baru, , kita harus menyelaraskannya dengan gagasan dan pengalaman kita sebelumnya, mungkin dengan mengubah keyakinan kita, atau mungkin dengan mengabaikan informasi baru karena dianggap tidak relevan. Untuk melakukan ini, kita perlu mengajukan pertanyaan, menemukan dan mengevaluasi hal yang kita ketahui. Di kelas, perspektif pembelajaran konstruktivis dapat menunjukkan sejumlah metode pengajaran yang berbeda.

 Dalam pengertian yang paling umum, hal ini sering kali berarti mendorong siswa untuk menggunakan teknik aktif (bereksperimen, pemecahan masalah di dunia nyata) untuk menciptakan lebih banyak pengetahuan, kemudian memikirkan dan membicarakan tentang apa yang mereka lakukan dan cara mereka memahaminya. Guru memastikan bahwa dia memahami konsep siswa yang sudah ada sebelumnya dan memandu kegiatan untuk mengatasi dan kemudian mengembangkannya (Oliver, 2000).

Tujuan Belajar Menurut Aliran Belajar Konstruktivisme.

Tujuan pembelajaran konstruktivis adalah mengembangkan pengetahuan dan keterampilan melalui proses konstruksi kognitif yang berlangsung melalui aktivitas mental individu.

 Konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan tidak hanya harus diterima secara pasif tetapi juga harus dikonstruksi oleh individu melalui interaksi dengan lingkungan dan pengalaman pribadi.

 Dalam konteks pembelajaran, tujuan konstruktivisme adalah mengembangkan keterampilan berpikir inovatif dan kreatif, serta meningkatkan kemampuan berpikir sistematis dan memperoleh pengetahuan secara sistematis.

 Teori ini juga menekankan pentingnya peran guru sebagai pembimbing daripada sebagai sumber pengetahuan utama dan siswa harus aktif dalam proses pembelajaran.

 Dalam teori konstruktivis, belajar bukanlah suatu proses transmisi pengetahuan melainkan harus dikonstruksi atau dikonstruksi oleh peserta didik itu sendiri.

 Guru atau pendidik hanya berperan sebagai pembimbing dan siswa harus aktif berpikir, membentuk konsep, dan memahami isi yang dipelajari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun