Mohon tunggu...
Raihan Kurnia Ramadhan
Raihan Kurnia Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Saya merupakan mahasiswa gabut Ilmu Politik di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, saya memiliki hobi membaca dan mendengar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Degradasi Nilai Utilitas pada Media Sosial

9 Agustus 2024   21:30 Diperbarui: 9 Agustus 2024   21:35 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Indonesia sendiri merupakan salah satu negara yang memiliki pengguna media sosial terbanyak, ditambah sebagai salah satu negara yang memiliki waktu penggunaan media sosial terlama. Hal ini tentu bebas nilai, yang mana nilai utilitas tersebut dinilai dari kedua hal yang disebutkan digunakan secara baik atau tidak.

Menurut data persepsi digital dependent. Malas, kecanduan, serta antisosial merupakan indeks tertinggi dari dampak negatif media sosial. Dilanjutkan dengan membuang waktu serta boros yang dilakukan oleh pengguna. Hal-hal tersebut tentu tidak asing bagi seseorang yang berkecimpung dalam media sosial, bahkan mendapatkan satu dari empat hal tersebut (Rustiana Yohana 2018).

Pada tahun 2020, Microsoft melaporkan data yang di dapat dari Digital Civility Indeks (DCI), bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki netizen tidak sopan se-Asia Tenggara. Tingkat kesopanan tersebut memburuk delapan angka ke angka 76, di mana semakin tinggi angka yang di dapat semakin tinggi ketidaksopanan di negara tersebut.

Dari data yang disebutkan, nilai utilitas dari media sosial semakin tergerus dan semakin menjauhi dari tujuan awal diciptakan media sosial tersebut. Media sosial yang dihadirkan demi terciptanya kegunaan secara menyeluruh dalam mengakses informasi, pada nyatanya malah menjadi salah satu akar kriminalitas yang terjadi di kehidupan.

Adanya media sosial turut hadir dalam mempengaruhi sistem dari aspek kehidupan di masyarakat seperti pendidikan, ekonomi, sosial-budaya, serta politik. Perubahan tersebut tentunya dikehendaki ke arah yang lebih baik dalam artian berguna bagi masyarakat secara umum.

Dalam hal ini, masyarakat seyogyanya lebih selektif dalam arus globalisasi yang masuk, masyarakat harus menyesuaikan dengan kehidupan di lingkungan tersebut. Masyarakat harus mengendalikan perubahan yang ada, bukan malah dikendalikan oleh perubahan tersebut yang malah menyebabkan degradasi nilai atau norma yang ada di masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun