Proses penyaluran hasil donasi kepada Ibu Herlina yang dilakukan oleh Raihan Jati Utomo (kiri), Ahmad Rizki Muharram (tengah), dan Ina Khoirunnisa (kanan). Dokpri.
Jakarta – Melalui surat Al-Ma’un, Allah SWT telah menjelaskan mengenai sebagian dari sifat-sifat orang yang mendustakan agama. Diantaranya yaitu mereka yang menghardik anak yatim, tidak memberi makan orang miskin, orang-orang yang lalai dari shalatnya, berbuat riya, dan yang enggan memberikan bantuan.
Memaknai dari pesan yang terkandung dalam surat Al-Maun di atas, kami Mahasiswa/i Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka melakukan kegiatan dakwah lapangan yang berbentuk penggalangan dana dalam rangka pemberdayaan kaum dhuafa.
Kegiatan dakwah lapangan ini merupakan gerakan bersama seluruh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka pada mata kuliah Kemuhammadiyahan. Kegiatan ini juga menjadi salah satu bentuk pengimplementasian dari surat Al-Maun. Hasil dari kegiatan dakwah lapangan ini akan kami salurkan pada keluarga yang membutuhkan.
Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kepedulian kita kepada sesama, membentuk jiwa sosial yang tinggi dan tentunya agar memberi kebermanfaatan bagi orang lain, khususnya bagi orang yang membutuhkan.
Melansir dari Badan Pusat Statistik (BPS), yang menunjukan bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia berkurang 1,04 juta jiwa menjadi 26,5 juta jiwa pada Maret 2021 dibanding Maret 2021. Jika dibanding September 2020, jumlah penduduk miskin juga berkurang 1,05 juta jiwa.
Demikian pula dengan persentase penduduk miskin juga turun 0,43 persen poin menjadi 9,71% pada September 2021 dibanding Maret 2021. Jika dibanding September 2020, angka kemiskinan juga turun 0,48 persen poin. Meskipun menurun, tetapi persentase penduduk miskin tersebut masih lebih tinggi dibanding posisi sebelum terjadi pandemi Covid-19.
Melihat hal tersebut, kami Mahasiswa/I Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Prof Dr. Hamka bergerak untuk membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan. Pada kegiatan dakwah lapangan kali ini, keluarga yang berkesempatan mendapatkan bantuan ini yaitu keluarga dari Ibu Herlina dan Bapak Yaqub. Berikut kami lampirkan profil dan kondisi terkini dari keluarga Ibu Herlina.
Bertempat tinggal di Kemang Selatan, Jakarta Selatan. Ibu Herlina memiliki 3 orang anak yang mana dua diantaranya masih menempuh pendidikan di bangku sekolah. Dalam kesehariannya, ia adalah seorang Ibu Rumah Tangga, sedangkan sang suami adalah pekerja serabutan yang pendapatannya tidak menentu.
Pandemi Covid-19 berdampak cukup signifikan terhadap perekonomian keluarganya sehingga ia dan keluarga sulit untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari “Kalau kebutuhan sehari-hari saya terkendala untuk membeli beras, minyak dan yang lain. Kadang suka beli sedikit-sedikit karena harganya mahal” tuturnya.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwasanya saat ini sedang mengalami kendala dalam pembayaran SPP dan ijazah sekolah anaknya “Sekarang ini saya belum nebus ijazah anak saya yang sudah lulus, SPP juga masih suka telat bayarnya”.
Kondisi tempat tinggal Ibu Herlina juga dapat dikatakan tidak sepenuhnya layak, ketika terjadi hujan atap rumah seringkali mengalami kebocoran hingga kebanjiran karena daerah tersebut merupakan daerah rawan banjir. Maka dari itu, kami memilih Ibu Herlina sebagai target pemberdayaan.
Bentuk pemberdayaan kaum dhuafa ini yaitu karitatif. Yang mana hasil dari bantuan yang telah diberikan oleh donatur kepada keluarga Ibu Herlina ini akan kami salurkan berupa bahan kebutuhan pokok seperti minyak goreng, beras, gula, dan lain sebagainya. Dengan tujuan dapat membantu meringankan sedikit beban dari keluarga Ibu Herlina dan Bapak Yaqub untuk kebutuhan pokok sehari-harinya.
Pada tanggal 7 November 2021 kami melakukan survey ke kediaman Ibu Herlina dan Bapak Yaqub yang bertempat di Kemang Selatan, Jakarta Selatan untuk melakukan pendataan dan wawancara singkat. Dilanjutkan dengan fundraising yang dilakukan selama 1 bulan guna membantu keluarga Ibu Herlina hingga terkumpul sebesar Rp. 1.000.000 yang kemudian kami salurkan kepada keluarga Ibu Herlina pada tanggal 18 Januari 2022 dalam bentuk karitatif dan bentuk bantuan uang tunai.
Sebagai penutup, marilah kita renungkan apa yang sebenarnya kita dapatkan dari hidup ini. “Bukankah kita datang ke dunia dalam kondisi telanjang? Bukankah kita meninggalkan dunia ini hanya dengan membawa selembar kain putih?”
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI