Mohon tunggu...
Raihan Jati Utomo
Raihan Jati Utomo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UHAMKA

"The best way to predict the future is to create it" -Abraham Lincoln-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Membangun Kesadaran Sosial Melalui Pemberdayaan Kaum Dhuafa yang Dilakukan oleh Mahasiswa FISIP Uhamka

25 Januari 2022   10:19 Diperbarui: 25 Januari 2022   10:23 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwasanya saat ini sedang mengalami kendala dalam pembayaran SPP dan ijazah sekolah anaknya “Sekarang ini saya belum nebus ijazah anak saya yang sudah lulus, SPP juga masih suka telat bayarnya”.

Kondisi tempat tinggal Ibu Herlina juga dapat dikatakan tidak sepenuhnya layak, ketika terjadi hujan atap rumah seringkali mengalami kebocoran hingga kebanjiran karena daerah tersebut merupakan daerah rawan banjir. Maka dari itu, kami memilih Ibu Herlina sebagai target pemberdayaan.  

   Bentuk pemberdayaan kaum dhuafa ini yaitu karitatif. Yang mana hasil dari bantuan yang telah diberikan oleh donatur kepada keluarga Ibu Herlina ini akan kami salurkan berupa bahan kebutuhan pokok seperti minyak goreng, beras, gula, dan lain sebagainya. Dengan tujuan dapat membantu meringankan sedikit beban dari keluarga Ibu Herlina dan Bapak Yaqub untuk kebutuhan pokok sehari-harinya.

Pada tanggal 7 November 2021 kami melakukan survey ke kediaman Ibu Herlina dan Bapak Yaqub yang bertempat di Kemang Selatan, Jakarta Selatan untuk melakukan pendataan dan wawancara singkat. Dilanjutkan dengan fundraising yang dilakukan selama 1 bulan guna membantu keluarga Ibu Herlina hingga terkumpul sebesar Rp. 1.000.000 yang kemudian kami salurkan kepada keluarga Ibu Herlina pada tanggal 18 Januari 2022 dalam bentuk karitatif dan bentuk bantuan uang tunai.

Sebagai penutup, marilah kita renungkan apa yang sebenarnya kita dapatkan dari hidup ini. “Bukankah kita datang ke dunia dalam kondisi telanjang? Bukankah kita meninggalkan dunia ini hanya dengan membawa selembar kain putih?”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun