Mohon tunggu...
Raihan Ibnu
Raihan Ibnu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Media Massa terhadap Kesadaran dan Perlindungan Hak Asasi Manusia: Sebuah Analisis dalam Konteks Komunikasi

8 Juli 2024   02:04 Diperbarui: 8 Juli 2024   02:04 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tujuan Penulisan

  1. Menganalisis peran media massa dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang Hak Asasi Manusia.
  2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media massa dalam menyampaikan informasi terkait HAM.
  3. Menilai dampak media massa terhadap kebijakan pemerintah dalam perlindungan HAM.
  4. Menyajikan contoh kasus di mana media massa memainkan peran kunci dalam advokasi isu HAM.
  5. Memberikan rekomendasi untuk pemanfaatan media massa secara lebih efektif dalam mempromosikan dan melindungi HAM.

TINJAUAN PUSTAKA

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh media massa terhadap kesadaran dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) dalam konteks komunikasi. Untuk mencapai tujuan ini, berbagai literatur yang relevan telah dikaji untuk memberikan landasan teoritis dan empiris yang kuat. Tinjauan pustaka ini mencakup beberapa aspek utama: peran media massa dalam pembentukan opini publik, pengaruh media terhadap kesadaran HAM, dan dinamika media dalam rezim otoriter versus demokratis. Tinjauan literatur ini menunjukkan bahwa media massa memainkan peran yang kompleks dan seringkali bertentangan dalam mempengaruhi kesadaran dan perlindungan hak asasi manusia. Meskipun media dapat menjadi alat yang ampuh untuk mempromosikan hak asasi manusia, media juga dapat menjadi alat propaganda yang memperburuk hak asasi manusia, terutama di rezim otoriter. Untuk meningkatkan peran positif media dalam situasi hak asasi manusia, diperlukan media yang bebas, independen dan bertanggung jawab serta literasi media masyarakat yang tinggi..

1. Peran Media Massa dalam Pembentukan Opini Publik

Media massa memiliki kekuatan yang signifikan dalam membentuk opini publik dan agenda setting. McCombs dan Shaw (1972) dalam teorinya tentang Agenda-Setting berpendapat bahwa media tidak hanya menampilkan berita kepada publik tetapi juga menentukan isu-isu apa yang dianggap penting oleh masyarakat. Agenda media secara langsung mempengaruhi agenda publik, dan pada gilirannya, agenda kebijakan.

Lazarsfeld, Berelson, dan Gaudet (1948) dalam penelitian mereka tentang komunikasi politik menekankan bahwa media massa memainkan peran penting dalam proses komunikasi dua tahap (two-step flow of communication). Mereka berargumen bahwa informasi media disaring melalui opinion leaders sebelum mencapai masyarakat umum, menunjukkan bahwa media massa memiliki pengaruh signifikan terhadap sikap dan perilaku publik.

2. Dampak Media Terhadap Kesadaran Hak Asasi Manusia

Media massa memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang hak asasi manusia. Menurut Shaw (1996), media dapat bertindak sebagai "watchdog" atau anjing penjaga bagi pemerintah dan institusi lainnya, mengungkap pelanggaran hak asasi manusia dan mendorong akuntabilitas. Melalui pemberitaan investigatif dan pemberitaan mendalam, media dapat mengedukasi masyarakat tentang hak-haknya dan menginformasikan pelanggaran HAM yang mungkin tidak diketahui masyarakat.

Herman dan Chomsky (1988) berpendapat dalam model propagandanya bahwa media massa dalam masyarakat kapitalis seringkali dipengaruhi oleh kepentingan ekonomi dan politik. Namun, mereka juga menyadari bahwa dalam beberapa situasi, media yang independen dan kritis dapat memainkan peran penting dalam melindungi hak asasi manusia.

3. Dinamika Media di Rezim Otoriter dan Demokratik Otoritarian

Peran media dalam memajukan dan melindungi hak asasi manusia sangat berbeda antara rezim otoriter dan demokratis. Dalam rezim otoriter, seperti dijelaskan Hachten dan Scotton (2012), media seringkali berada di bawah kendali ketat pemerintah, yang menggunakan media sebagai alat propaganda untuk memanipulasi informasi dan membatasi kebebasan berekspresi. Dalam konteks ini, media tidak hanya dapat melindungi hak asasi manusia, namun juga dapat menjadi alat untuk meningkatkan pelanggaran hak asasi manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun