Mohon tunggu...
Raihan Hidayatullah
Raihan Hidayatullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ada tiga hal yang membuat hidup kita bahagia yaitu Bersabar, Bersyukur dan Ikhlas

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengetahui tentang Social Awareness (Kesadaran Sosial) dan Pentingnya untuk Diterapkan pada Kehidupan Sehari-hari

7 Maret 2023   14:50 Diperbarui: 7 Maret 2023   15:01 1513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://unsplash.com/photos/PMxT0XtQ--AImage caption

Mungkin kita pernah mendengar atau tak asing dengan istilah kesadaran sosial/social awareness, sebenarnya apa sih kesadaran sosial itu dan seberapa penting sih untuk diterapkan?

Apa itu social awareness?

Menurut pendapat ahli yaitu Wegner & Guiliano (1982)  mengatakan bahwa kesadaran sosial adalah representasi jiwa seseorang akan dirinya dan orang lain. Jadi dapat kita simpulkan bahwa kesadaran sosial itu berarti sebuah proses seseorang dalam menganalisis, memahami, dan mengerti suatu keadaan sistem yang saling berhubungan dengan masyarakat.

Seseorang yang memiliki kesadaran sosial/social awareness cenderung memiliki kemampuan lebih atau tingkat kepekaan yang tinggi dalam menyalurkan rasa empati, dan kondisi dimana individu memiliki kesadaran menjadi bagian dari komunitas yang saling terkait.

Apa pentingnya social awareness?

Kesadaran sosial itu sangatlah penting bagi kita selaku makhluk sosial, sebuah fakta yang tidak bisa dibantah walaupun manusia yaitu makhluk yang sangat sempurna, nyatanya kita tidak akan berarti jika hanya hidup sendiri, maka dari itu penting bagi kita untuk memiliki social awareness karena dengan adanya social awareness atau kesadaran sosial yang diterapkan oleh seluruh anggota masyarakat, maka akan tercipta kondisi masyarakat yang selaras dengan tujuan masyarakat, yaitu membentuk masyarakat yang hidup rukun, harmonis, tentram tanpa adanya perpecahan apapun itu baik konflik dalam perbedaan atau perbuatan yang merugikan lainnya. Dan juga memahami bahwa hidup untuk saling berfikir karena setiap orang memiliki hak dan kewajiban.

Bentuk-bentuk social awareness

1. Tacit awareness

Tacit awereness merupakan bentuk dari kesadaran sosial yang menjadi cara pandang seseorang, atau perspektif seseorang melihat orang lain di sekitarnya. Tacit awareness juga dibagi menjadi dua yaitu perspektif diri dan perspektif orang lain.

2. Focal awareness

Focal awareness merupakan bentuk dari kesadaran sosial adalah suatu perspektif atau cara pandang tentang objek yang dilihat atau dirasakan dengan indera. Focal awareness dibagi juga menjadi dua bagian, yaitu perspektif diri sendiri sebagai objek dan perspektif orang lain sebagai objek.

3. Awareness content

Awareness content merupakan bentuk dari kesadaran sosial dengan berdasarkan perspektif atau cara pandang penampilan secara visual atau yang terlihat dari suatu lingkungan masyarakat yang dapat untuk diobservasi dan pengalaman yang tidak dapat diobservasi.

Keterampilan apa saja yang harus dimiliki dalam penerapan social awareness?

1. Membaca secara verbal dan non verbal

Adalah keterampilan untuk membaca verbal maupun non verbal dari individu lainnya. Keterampilan ini sangatlah penting untuk dilatih dan diasah, membaca secara verbal itu sendiri yaitu keterampilan seseorang dalam membaca kalimat verbal yaitu memahami makna yang tersirat dalam suatu perkataan yang orang lain sampaikan. Adapun keterampilan membaca secara non verbal adalah memahami perasaan dari raut wajah, nada bicara, ekspresi/mimik, dan juga gestur atau bahasa tubuh dan isyarat non verbal lainnya yang disampaikan. Dalam menerapkan itu semua memang tidaklah mudah dan harus dilatih secara berulang-ulang.

2. Sikap Empati

Empati artinya kita memasang radar kepekaan, yaitu khususnya perasaan dalam merasakan hal yang dirasakan orang lain tanpa terjebak dalam perasaan itu. Empati juga bukan hanya sekedar ikut merasakan tapi mampu menentukan arah langkah dan keputusan yang akan diambil dari pemahaman tersebut, atau bagaimana kita akan bertindak, apakah ikut berperan misalnya jika menemukan orang lain kesusahan akan membantu, ataupun hanya sebatas perasaan ikut merasakan saja.

3. Validasi Emosi

Validasi emosi berarti menghargai perasaan orang lain serta tidak menganulir orang lain, validasi emosi juga merupakan bagian kunci dari berempati, umumnya kita memaksa orang lain untuk merasakan apa yang kita rasakan ataupun sebaliknya kita menolak atau tidak menghargai perasaan orang lain yang menurut kita tidak semestinya. Padahal setiap orang memiliki keunikan dan keragaman respon yang perlu dihargai.

4. Membaca organisasi

Reading organization berarti bisa membaca suatu organisasi, terkadang apa yang tertulis di organisasi itu bukanlah apa yang sebenarnya terjadi, ada yang tak tertulis tapi justru telah menjadi kebiasaan umum, keterampilan ini penting diterapkan dalam organisasi yang memiliki banyak sekali agenda/kegiatan didalamnya.

5. Keterampilan pengenalan pola lainnya

Keterampilan ini terkait dengan mengenali, menghafal seta memahami pola kebiasaan, pola sikap dan pola respon dari orang-orang disekitar. Maka dari itu dia sudah tau dan dapat memprediksi bahkan mengantisipasi respon orang yang ada disekitarnya.

Contoh penerapan social awareness dalam kehidupan sehari-hari

Sebagai manusia yang merupakan makhluk sosial tentunya kita tidak dapat terlepas dari manusia lainnya, maka dari itu pentingnya kesadaran sosial sebagai upaya kita dalam hidup dengan baik didalam masyarakat, berikut adalah contoh penerapan dari kesadaran sosial:

  • Kesadaran akan menjaga hubungan harmonis dengan tetangga, saling tegur sapa, saling tersenyum hingga saling berinteraksi dengan orang lain.
  • Menolong sesama yang membutuhkan pertolongan, tentunya seseorang yang memiliki social awareness memiliki kepekaan yang sangat tinggi misalnya jika ada orang disekitarnya yang membutuhkan pertolongan secara tidak langsung hatinya akan tergerak untuk menolongnya, seperti menolong korban bencana alam, menyumbang ke panti asuhan, dll.
  • Ikut aktif berperan dalam masyarakat, seperti mengikuti kerja bakti, aktif dalam karang taruna, menjadi sukarelawan pendidikan, mengikuti pos ronda dan lain sebagainya selama ia bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun