Pernah ga sih didalam hidup kamu itu mengalami suatu perasaan gelisah, terutama dengan masalah yang kamu hadapi saat ini?
Kalau pernah ini bukan sebuah kebetulan, jika kamu menemukan artikel ini berarti itu bentuk kasih sayang Tuhan kepada kamu, karena bisa jadi ini merupakan sebuah petunjuk dari Tuhan untuk kamu.
Didalam diri kita tanpa disadari ada sebuah berkah, namun kebanyakan orang bertanya: mengapa hidup kita selama ini dipenuhi dengan masalah dan juga kesedihan?Â
Jangan-jangan kamu juga pernah menanyakan hal seperti itu didalam fikiranmu. Lantas jika didalam diri kita memang ada berkah lalu dimanakah itu?.
Jawabannya memang benar setiap manusia itu ada berkah, berkah disini itu bermakna bahwa setiap keajaiban yang ada didalam hidup kita ini sadar atau tidak kita sendiri loh yang menarik atau mengundangnya.Â
Nah sekarang coba kamu ingat-ingat lagi keajaiban apa sih bagaimanapun bentuknya yang pernah kamu alami selama hidup ini, nah sadar atau engga sih keajaiban itu dating ke hidupmu kamu sendiri yang mengundangnya, sadar atau tidak?Â
Nah sampai sekarang mungkin kamu bingung dan bertanya tanya dan mengatakan “Iya sih setuju keajaiban itu datang ke hidup kita karena kita sendiri yang mengundangnya, nah masalahnya gimana caranya, kok itu gapernah terjadi lagi didalam hidup saya ?
 Cara menariknya adalah gunakanlah logika penarik keajaiban, betul banget logika penarik keajaiban itu ada loh. Nah sekarang coba kamu angkat tanganmu dan letakan diatas kepalamu, kamu tau didalam kepalamu ada apa?Â
betul sekali didalam kepala ini ada suatu susunan komputer canggih yang tidak ada seorangpun yang bisa membuat tiruannya, bener banget didalam kepala kita ada susunan komputer yang diciptakan Tuhan dengan sebaik-baiknya yaitu otak.Â
Yuk kita fikirkan baik-baik kita nih sebagai manusia apakah pernah membiarkan izin logika Tuhan untuk masuk dalam hidup kita, atau jangan-jangan kita selama ini terlalu menyombongkan diri dengan hanya mengandalkan logika kita saja dalam menyelesaikan masalah-masalah hidup kita kemarin, yuk kita renungkan.