Mohon tunggu...
Raihan Hadi Hayyan
Raihan Hadi Hayyan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanya manusia biasa yang ingin menjadi luar biasa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perbedaan Seismogram Gempa Bumi dengan Bom Nuklir

14 Juli 2022   20:47 Diperbarui: 14 Juli 2022   22:16 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peristiwa seismik atau peristiwa getaran yang terjadi pada muka bumi ini antara lain disebabkan  dari peristiwa alamiah dan aktivitas manusia. Contoh getaran seismik alamiah yaitu gempabumi, tumbukan benda jatuh dari ketinggian, aktivitas vulkanisme dan mikroseismik. Sedangkan,  getaran seismik buatan terbagi menjadi noise yang dapat dikendalikan dan noise yang dipicu oleh sesuatu.

Gempabumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan  patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Tumbukan benda jatuh meteor, longsor ataupun bongkahan yang jatuh dari pegunungan. Aktivitas vulkanisme adalah aktivitas magma dalam bumi pada bagian astenosfer hingga litosfer pada gunung berapi aktif, dimana aktivitas ini dapat menyebabkan getaran seismik. mikroseismik adalah getaran kecil yang terjadi akibat adanya gangguan fenomena  alam yang sulit untuk dicegah, namun karena kemajuan teknologi alat yang kami kembangkan dapat menyaring gangguan tersebut dengan filter noise. Adapun seismik buatan yang dapat dikendalikan contohnya seperti ledakan bom dan gangguan keramaian. Sedangkan seismik buatan yang dipicu oleh sesuatu contohnya seperti waduk dan getaran runtuhan akibat penambangan.

Getaran-getaran tersebut kemudian ditangkap oleh seperangkat sensor receiver atau alat penangkap sinyal gelombang yang disebut dengan seismometer. Kemudian sensor meneruskan gelombang tersebut ke komputer untuk pengolahan data sinyal analog dari sensor menjadi data digital agar mudah untuk dipahami. Setelah itu, komputer menerjemahkan data digital sinyal sebelumnya dalam bentuk grafik gelombang. Pada akhirnya, pengamat atau observer baru memulai tugasnya untuk menganalisis grafik gelombang tersebut.

Seperti yang diketahui sebelumnya, ada banyak sekali gelombang yang dihasilkan di bumi yang tertangkap oleh sensor. Lalu bagaimana observer dapat membedakan gelombang satu dengan gelombang lainnya? Observer dapat membedakan gelombang satu dengan yang lain dengan kemudahan teknologi saat ini, dimana observer dapat melihat grafik gelombang yang memiliki karakter masing-masing yang cukup kontras sehingga dapat dibedakan antara gelombang dengan gelombang lainnya.

Berikut contoh seismogram yang berbeda dari sumber gempabumi dan jarak yang berbeda (Klinge, 2008)

Klinge, 2008
Klinge, 2008

Adapun seismogram yang dihasilkan bom nuklir sebagai berikut di bawah ini

Klinge, 2008
Klinge, 2008

Daftar Pustaka

Wandono. (2022). Hypocenter Determination by Inversion Technique. Tangerang: Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

Bmkg.go.id. tentang_eq. Diakses pada Rabu, 08 Juni 2022 pada laman  http://inatews2.bmkg.go.id/new/tentang_eq.php 

Borman, P. (2002), IASPEI-New Manual of Seismological Observatory Practice (NMSOP), GeoForschungsZentrum Potsdam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun