Peristiwa seismik atau peristiwa getaran yang terjadi pada muka bumi ini antara lain disebabkan  dari peristiwa alamiah dan aktivitas manusia. Contoh getaran seismik alamiah yaitu gempabumi, tumbukan benda jatuh dari ketinggian, aktivitas vulkanisme dan mikroseismik. Sedangkan,  getaran seismik buatan terbagi menjadi noise yang dapat dikendalikan dan noise yang dipicu oleh sesuatu.
Gempabumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan  patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Tumbukan benda jatuh meteor, longsor ataupun bongkahan yang jatuh dari pegunungan. Aktivitas vulkanisme adalah aktivitas magma dalam bumi pada bagian astenosfer hingga litosfer pada gunung berapi aktif, dimana aktivitas ini dapat menyebabkan getaran seismik. mikroseismik adalah getaran kecil yang terjadi akibat adanya gangguan fenomena  alam yang sulit untuk dicegah, namun karena kemajuan teknologi alat yang kami kembangkan dapat menyaring gangguan tersebut dengan filter noise. Adapun seismik buatan yang dapat dikendalikan contohnya seperti ledakan bom dan gangguan keramaian. Sedangkan seismik buatan yang dipicu oleh sesuatu contohnya seperti waduk dan getaran runtuhan akibat penambangan.
Getaran-getaran tersebut kemudian ditangkap oleh seperangkat sensor receiver atau alat penangkap sinyal gelombang yang disebut dengan seismometer. Kemudian sensor meneruskan gelombang tersebut ke komputer untuk pengolahan data sinyal analog dari sensor menjadi data digital agar mudah untuk dipahami. Setelah itu, komputer menerjemahkan data digital sinyal sebelumnya dalam bentuk grafik gelombang. Pada akhirnya, pengamat atau observer baru memulai tugasnya untuk menganalisis grafik gelombang tersebut.
Seperti yang diketahui sebelumnya, ada banyak sekali gelombang yang dihasilkan di bumi yang tertangkap oleh sensor. Lalu bagaimana observer dapat membedakan gelombang satu dengan gelombang lainnya? Observer dapat membedakan gelombang satu dengan yang lain dengan kemudahan teknologi saat ini, dimana observer dapat melihat grafik gelombang yang memiliki karakter masing-masing yang cukup kontras sehingga dapat dibedakan antara gelombang dengan gelombang lainnya.
Berikut contoh seismogram yang berbeda dari sumber gempabumi dan jarak yang berbeda (Klinge, 2008)
Adapun seismogram yang dihasilkan bom nuklir sebagai berikut di bawah ini
Daftar Pustaka
Wandono. (2022). Hypocenter Determination by Inversion Technique. Tangerang: Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
Bmkg.go.id. tentang_eq. Diakses pada Rabu, 08 Juni 2022 pada laman  http://inatews2.bmkg.go.id/new/tentang_eq.phpÂ
Borman, P. (2002), IASPEI-New Manual of Seismological Observatory Practice (NMSOP), GeoForschungsZentrum Potsdam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H