Menurut terminologi, Al-Quran adalah firman Allah yang mengandung mukjizat yang diturunkan kepada rasul atau Baginda Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wa sallam melalui perantaraan malaikat jibril dan disampaikan kepada kita secara mutawatir. Membaca Al-Quran, yang dimulai dengan surat al-fatihah dan diakhiri dengan surat an-nas, dianggap sebagai ibadah.
Definisi Al Qur'an adalah bacaan yang sempurna yang dipilih oleh Allah, karena tiada satu ayat sejak manusia mengenal tulisan atau baca tulis dapat menandingi bacaan Al Qur'an yang agung ini. Ratusan juta orang dapat membaca Al Qur'an, meskipun mereka tidak mengerti atau tidak dapat memahami bacaan aslinya, dan dihafal oleh orang dewasa, remaja, dan anak-anak.
Dapat diketahui bahwa penggunaan kertas Eropa sebagai alat komunikasi menunjukkan kemungkinan adanya hubungan atau pengaruh budaya di Eropa pada saat itu. Hal ini dapat memberikan gambaran tentang hubungan budaya dan peradaban yang terjadi pada masa itu.
Adapula tanda air Propatria Eendract Maakt Mact dan tanda kontras VDL yang ditemukan pada kertas Eropa tersebut dapat memberikan indikasi tentang keaslian dan sumber kertas tersebut. Saat itu dapat memberikan data tentang jaringan perdagangan dan produksi kertas.
Selain itu, fakta bahwa Al-Quran ditulis dengan gaya tulisan Khat Naskhi menunjukkan estetika dan keahlian kaligrafi pada masa itu. Selain itu, gaya tulisan yang berbeda dapat mencerminkan kekayaan budaya dan seni yang berkembang selama periode waktu tertentu.
Mushaf ini berfungsi sebagai sumber informasi historis karena mengungkapkan waktu Al-Quran tertulis tangan (1860 M/1276 H), media tulis yang digunakan (Kertas Eropa dengan watermark Propatria Eendract Maakt Mact dan Countermark VDL), dan gaya penulisan (Khat Naskhi). Ini menunjukkan konteks sejarah Al-Quran.
Penjelasan ciri-ciri tertentu, seperti watermark dan kontras pada kertas, membuat Al-Quran dapat diidentifikasi dan diidentifikasi. Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa naskah tersebut benar dan asli. Apalagi diketahui adanya unsur seni dan keindahan dalam pembuatan naskah ini ditunjukkan dengan menyebutkan iluminasi berbentuk menara pada beberapa halaman sebagai tanda peralihan Juz. Ini dapat berfungsi sebagai representasi seni dan kebudayaan selama proses pembuatan naskah.
Nilai-nilai ini relevan dengan masa kini karena pemahaman kita tentang warisan budaya dan sejarah Islam, cara Al-Quran dilindungi dan diperlakukan, dan dampak budaya lintas peradaban pada tradisi penulisan Islam. Selain itu, data ini dapat membantu memahami bagaimana masyarakat Islam berinteraksi dengan budaya Eropa pada abad ke-19.
Salah satunya adalah Iluminasi Menara, dengan adanya iluminasi menara sebagai tanda peralihan Juz menunjukkan adanya nilai seni dan estetika dalam penulisan Al-Quran. Iluminasi ini mungkin memiliki arti simbolis atau dekorasi yang berkaitan dengan konteks budaya atau keagamaan saat itu.
Orang-orang akan lebih memahami bahwa kebudayaan turun temurun dalam penulisan Al-Quran mampu mempengaruhi seni penulisan yang memiliki arti simbolis dengan tataan bahasa yang berkaitan dengan konteks budaya dan keagamaan seperti sebelumnya yang berevolusi melalui adaptasi zaman.
Dalam konteks nilai komunikasi antarbudaya dengan mengetahui tahun penulisan, gaya penulisan, dan media yang digunakan, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang sejarah dan kekayaan budaya Islam pada abad ke-19.