Mohon tunggu...
RAIHANAH NAJLA PUTRI
RAIHANAH NAJLA PUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hai saya mahasiswi komunikasi IPB

Mahasiswi komunikasi IPB. semoga tulisan saya bermanfaat!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Realita Sistem Pendidikan Indonesia, Pembelajaran Daring Bikin Pusing?

24 Maret 2021   19:00 Diperbarui: 24 Maret 2021   19:14 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu bagaimana cara nya? Proses kegiatan belajar mengajar di era new normal akan mengalami adaptasi. Menurut pengamat Pendidikan di lampung yakni Prof.Karwono  mengatakan bahwasannya kegiatan belajar mengajar di era new normal harus mampu dilakukan dengan blended learning. Artinya kegiatan belajar mengajar yang dilakukan merupakan penggabungan antara pembelajaran tatap muka dan virtual.Hal ini merupakan suatu alternatif sistem yang memadukan kegiatan belajar face to face dengan sistem belajar online.

Menurut Jared M. Carmen dalam Charles & Graham (2005: 2), seorang President Aglint Learning. Mengungkapkan bahwa terdapat lima kunci untuk melaksanakan pembelajaran dengan sistem  blended learning,yaitu :

1) Live event. Pembelajaran langsung atau tatap muka secara sinkronis dalam waktu dan tempat yang sama.

2) Self-Paced Learning. Mengkombinasikan dengan pembelajaran mandiri yang dapat diakses dimana saja baik dalam bentuk bacaan maupun pembelajaran multimedia.

3) Collaboration.Seorang pendidik maupun peserta didik dapat melakukan proses pembelajaran berbasis lintas sekolah.

4) Assessment. Guru mampu merancang kombinasi penilaian baik tes maupun non tes.

5) Performance support materials. Harus memperhatikan kesiapan sumber daya untuk mendukung implementasinya.

Oleh karena itu peran tenaga pendidik serta orang tua dalam men-support siswa sangat besar. Tentu kejadian seperti ini menuntut peserta didik juga tenaga pendidik harus belajar dan melakukan pembelajaran secara online atau daring tetap dilaksanakan tetapi dengan ketercapaian dan tujuan Pendidikan yang tetap berkualitas dan bermutu (Syaharudin, S. (2020)).

Dari penyampaian tersebut didapatkan informasi bahwa penting adanya keterkaitan antara  pengajar,orang tua serta siswa untuk bersinergi serta diperlukannya fasilitas memadai agar tidak terjadi kesenjangan akses terhadap Pendidikan berkualitas. Jikalau sistem pembelajaran hanya sekedar memberikan penjelasan kemudian tugas-tugas yang bertumpuk maka hal tersebut kurang efektif karena diperlukan penggunaan metode yang inovatif dan kreatif untuk menumbuhkan semangat siswa dalam belajar demi kemajuan generasi emas bangsa ini.

DAFTAR PUSTAKA

Mastuhu, (2003), Menata Ulang Pemikiran Sistem Pendidikan Nasional dalam Abad 21, Yogyakarta: Safiria Ingaria Press

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun