Mohon tunggu...
Raihana Adilah
Raihana Adilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi menulis, terutama menulis cerita fiksi dengan genre romantis, misteri, dan comedy. Selain cerita Fiksi, Hana suka menulis tentang kejadian di sekitar dan mengkorelasikannya dengan bidang psikologi. Hana mahasiswi aktif di Sekolah Tinggi dengan Hukum Keluarga Islam sebagai jurusannya

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Media Massa Daring: Menggugah Perubahan dan Tantangan Bahasa Indonesia di Era Digital

23 Desember 2024   21:58 Diperbarui: 23 Desember 2024   21:58 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Berbagai bahasa sapaan dalam media daring (Sumber: Pinterest)

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MEDIA MASSA DARING TERHADAP BAHASA INDONESIA

            Media daring memiliki peran besar dalam mengembangkan bahasa Indonesia, namun ada pula dampak negatif yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa dampaknya:

Positif

  • Menguatkan Eksistensi Bahasa Indonesia di Dunia Digital
  • Media daring memungkinkan bahasa Indonesia hadir di platform global. Artikel dan konten lokal yang ditulis dalam bahasa Indonesia membantu menjaga eksistensi bahasa di dunia digital, sekaligus mengenalkannya kepada khalayak internasional.
  • Memperkaya Variasi Bahasa
  • Pengguanaan media daring memperkaya variasi bahasa Indonesia melalui bahasa gaul, bahasa slang, dan bahasa kreatif. Perkembangan ini menambah dimensi baru bagi bahasa Indonesia, membuatnya lebih dinamis dan sesuai dengan selera anak muda.

Negatif

  • Munculnya Tren Penggunaan Bahasa yang Tidak Baku
  • Banyak pengguna media daring yang cenderung menggunakan bahasa campuran, atau istilah asing yang kadang tidak sesuai dengan aturan bahasa Indonesia. Misalnya, penggunaan bahasa “alay” atau ejaan yang dimodifikasi bisa mengaburkan makna kata dan berdampak pada kebiasaan berbahasa generasi muda.
  • Menurunnya Kesadaran Tata Bahasa yang Benar
  • Tren bahasa yang tidak baku bisa melemahkan kemampuan generasi muda dalam berbahasa formal. Banyak orang yang kurang memperhatikan tata bahasa, ejaan, dan struktur kalimat yang baik dan benar. Kondisi ini mengakibatkan generasi muda kurang terampil menggunakan bahasa Indonesia secara formal di berbagai situasi resmi.

KESIMPULAN

            Media massa daring telah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia, baik dalam memperkenalkan kosakata baru maupun meningkatkan kreativitas berbahasa. Namun, kemudahan dan kebebasan di media daring juga membawa tantangan, terutama dalam menjaga kualitas penggunaan bahasa yang baik dan benar. Maka, perlu adanya kesadaran untuk tetap menjaga tata bahasa dan memanfaatkan media daring sebagai sarana edukasi bahasa Indonesia yang baik. Dengan demikian, bahasa Indonesia bisa terus berkembang dan tetap relevan di tengah era digital tanpa kehilangan identitasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun