AI sendiri merupakan kecerdasan buatan manusia yang tengah marak dikembangkan saat ini, yakni sebuah komputer yang memiliki karakteristik seperti manusia. Dimana AI dapat membuat suatu keputusan, berkemampuan berpikir kritis, dan menjalankan produktivitas yang lebih efisien.
Artificial Intellegence yang merupakan kepanjangan dari AI, memiliki tiga jenis, yaitu Neural AI, manipulation AI, dan Neural networks. Neural AI merupakan konsep dalam bidang kecerdasan buatan yang terinspirasi dari saraf manusia. Kemudian konsep inipun menggunakan jaringan saraf tiruan. Saraf tiruan tersebut bertugas mengambil keputusan yang cerdas dan data yang kompleks.
Manipulation AI yang merupakan konsep pada penggunaan kecerdasan buatan yang dimana melakukan manipulasi atau memanipulasi konten digital dengan cara realistis.Â
Seringnya Manipulation AI sering digunakan dalam konten visual yakni, image manipulation dimana digunakan untuk mengubah atau memanipulasi gambar, text manipulation yang dapat digunakan untuk memanipulasi text atau tulisan, terakhir yakni deepfake yang merupakan pembuatan video palsu yang menampilkan orang-orang yang sebenarnya tidak ada.
Neural networks adalah konsep dari kecerdasan buatan yang kurang lebihnya hampir menyerupai dari Neural AI, karna mengusung saraf tiruan yang terdiri dari lapisan input, lapisan tersembunyi dan lapisan output.Â
Dimana lapisan input bertugas untuk menerima data masukan, kemudian lapisan tersembunyi melakukan pemrosesan internal dan lapisan output bertugas untuk menghasilkan hasil akhirnya. Neural networks sendiri telah digunakan diberbagai aplikasi seperti gambar, bahasa alami, pengenalan suara, pengendalian robot, prediksi dan lainnya.
Penerapan AI di kehidupan manusia sendiri telah terjamin lamanya, sejak manusia mulai memperkenalkan AI dikehidupan sehari-hari, salah satu contoh dari penerapan yang sering kita jumpai seperti dibidang asisten virtual yakni Siri, Google Assistant, dan lainnya. Yang bertugas untuk menjawab setiap pertanyaan pengguna. Mereka dapat membantu pengguna untuk melakukan tugas sehari-hari seperti mengatur jadwal, mencari informasi, dan mengirim pesan.
AI pun telah berinovasi dibidang pengenalan wajah, dimana beberapa ponsel telah menanamkan fitur tersebut untuk membuka kunci. Kemudian ada juga AI yang tertugas untuk sistem rekomendasi dari platform tertentu. Platform ini disesuaikan dengan prefensi pengguna yang dianalisa dari riwayat penelusuran, perilaku pengguna dan memberikan rekomendasi yang cukup relevan dengan penggunanya.
Tidak hanya dibidang itu saja, AI telah masuk dibidang industri, yakni penyortiran otomatis. Penyortiran otomatis biasanya digunakan oleh pabrik-pabrik besar untuk memproduksi barang dalam jumlah yang banyak. Pergerakannya telah disetting berdasarkan dari sistem penglihatan komputer untuk mengidentifikasi objek kemudian mengarahkan mereka untuk ketujuan yang tepat.
  Adapula penerapan AI yang berguna untuk keamanan seperti menganalisis pola lalu lintas jaringan, mengidentifikasi perilaku yang cukup mencurigakan, dan membantu melindungi sistem dari serangan malware. Dan beberapa penerapan AI lainnya yang telah berkembang dikehidupan manusia saat ini. Tanpa disadari AI telah berperan besar di kehidupan sehari-hari kita.
 Dampak positif yang kita rasakan sebagai manusia ketika menggunakan AI tentu begitu banyak, dimana kita lebih merasakan efisiensi dan produktivitas ntah dari segi sektor industri, layanan maupun administrasi. Tidak hanya itu AI juga bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup, hal ini dikarenakan AI dapat mendiagnosis lebih dini, pengobatan yang lebih efektif serta pemantauan pasian secara menyeluruh.
  Akan tetapi walau begitu banyak manfaat yang dihasilkan, banyak pula dampak negatif dari AI jika kita telaah dengan baik. AI dapat memutuskan hubungan kerja dan mengurangi lapangan kerja bagi manusia, dapat menyebabkan kesenjangan sosial, serta privasi dan keamanan seringkali mengandung sensitif, hal ini dapat menyebabkan pencurian data yang dapat merugikan penggunanya, dan AI juga masih memiliki keterbatasan begitu juga dengan kecerdasannya.
  AI memilki kelemahan yang cukup signifikan pada kecerdasannya. AI memiliki keterbatasan dalam konteks yang lebih luas. Dimana mereka tidak memiliki pemahaman dalam nilai-nilai yang ada, nuansa sosial yang lebih kompleks dan budaya. AI mengambil sebuah keputusan dengan tidak memikirkan yang hanya dapat dipahami oleh manusia. Dan AI sendiri terkadang berisiko terjadi kesalahan dan ketidakakuratan.
 Dari kelemahan tersebut dapat di jelaskan bahwa AI memilki manfaat yang begitu banyak. Namun, AI tidak bisa mencangkup keseluruhan konteks untuk memenuhi manusia dengan terperinci, oleh karena itu untuk saat ini AI tentu tidak dapat menggantikan Manusia. Mengapa demikian? Walau kemajuan AI berkembang pesat, AI tidak dapat menggantikan sepenuhnya peran manusia karna tidak sesuai dengan moral manusia yang ada.
  Akan tetapi, sejujurnya permasalahan ini masih diperdebatkan hingga sekarang. Karna disuatu saat dimana AI yang semakin dikembangan ini hingga mencapai puncaknya, dampak yang diberikan pun tentu aku semakin besar ntah itu dari arah positif maupun negatif. Yang dapat kita perjelas saat ini, yang pasti manusia tidak akan tergantikan dalam beberapa segi tertentu.
  Dengan itu cara yang dapat kita lakukan sebagai manusia yakni menggunakan dengan perilaku yang bijak dan seperlunya. Dan harus memahami kelemahan yang didapatkan dari penggunaan yang secara berlebihan. Adapun kesadaran yang harus ditanamkan setiap manusia dan meningkatkan pemahamannya agar tidak bergantung pada AI secara terus menerus. Pertimbangkan kembali secara kritis dalam kualitas hidup, produktivitas dan peningkatan efisien dalam hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H