Adanya tindakan atau praktik korupsi penyaluran dana bantuan sosial (bansos) oleh mantan Menteri Sosial, yakni Juliari Peter Batubara beserta jajarannya secara jelas menyebabkan kesengsaraan bagi masyarakat yang terdampak Covid-19 melalui penerimaan bansos yang tidak layak konsumsi, seperti beras yang sudah menggumpal, berwarna kuning dan berbau hingga sarden yang hanya berisi air. Dalam konteks pembangunan sosial, tindakan korupsi terhadap penyaluran dana bansos dapat dikatakan sebagai bentuk penyimpangan dari prinsip ketiga Sustainable Development Goals (SDGs), yakni menjamin kehidupan yang sehat serta mendorong kesejahteraan bagi seluruh masyarakat di segala usia. Selain itu, tindakan korupsi penyaluran dana bansos juga dapat dikaitkan dengan teori modernisasi, melalui variable pokok yang menyangkut faktor internal, seperti manusia dan nilai budaya dari berbagai pihak yang bersangkutan. Menanggapi hal tersebut, Kementerian Sosial pun mengeluarkan beberapa solusi yang diharapkan dapat memininalisir atau menanggulangi berbagai praktik korupsi bansos di masa pandemi Covid-19, seperti mensinkronisasi dan pemadanan data dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) di Kementerian Dalam Negeri, memperbaiki mekanisme penyaluran bantuan sosial secara eksisting dan melibatkan dukungan teknologi berbasis digital melalui aplikasi Si Pansos. Adapun faktor intenal yang harus diperhatikan setiap masyarakat Indonesia agar terhindar dari berbagai tindakan atau praktik korupsi, seperti meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menanamkan nilai-nilai kejujuran, disiplin dan dapat bertanggung jawab, serta etos kerja keras.
DAFTAR PUSTAKA
Alfiyah, Ninik. (2021). Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Korupsi Bantuan Sosial Di Masa Kedaruratan Pandemi Covid-19. Jurnal Education and Development. Volume 9, Nomor 2. Halaman 378-379. e-ISSN.2614-6061.
Kompas.com. (2021). Awal Mula Kasus Korupsi Bansos Covid-19 yang Menjerat Juliari hingga Divonis 12 Tahun Penjara. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2022. https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/nasional/read/2021/08/23/18010551/awal-mula-kasus-korupsi-bansos-covid-19-yang-menjerat-juliari-hingga-divonis
Kompas.tv. (2021). Warga Rusun Angke Lapor Terima Beras Bansos Tak Layak Konsumsi. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2022. https://www.google.com/amp/s/www.kompas.tv/amp/article/199932/videos/warga-rusun-angke-lapor-terima-beras-bansos-tak-layak-konsumsi
Maulana Alfedo, Juan dan Halim Nur Azmi, Rama. (2020). Sistem Informasi Pencegahan Korupsi Bantuan Sosial (Si Pansos) di Indonesia: Rumusan Konsep dan Pengaturan. Jurnal Antikorupsi. Volume 6, Nomor 2. Halaman 290-291. e-ISSN/p-ISSN: 2615-7977/2477-118X. Diakses dari : https://doi.org/10.32697/integritas.v6i2.668
Muhammad, Suwarsono dan So Y. Alvin. 2018. Perubahan Sosial dan Pembangunan. Depok : Pustaka LP3ES Indonesia, anggota Ikapi.
Nasional.Tempo.co. (2022). Kronologi Korupsi Bansos Juliari Batubara, Nomor 6 Vonis Diringankan karena Dihujat. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2022. https://www.google.com/amp/s/nasional.tempo.co/amp/1619783/kronologi-korupsi-bansos-juliari-batubara-nomor-6-vonis-diringankan-karena-dihujat
Putri Anzari, Prawinda dan Pramudiana Fariza, Nadya. (2021). Analisis Framing Pemberitaan Penangkapan Juliari Batubara Dalam Korupsi Dana Bansos Covid-19 Pada Kompas.com. Jurnal Kajian Media. Volume 5, Nomor 1. Â Halaman 40. e-ISSN: 2579-9436. Diakses dari : http://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/ilkom/index
Syauqi, Achmad. 2020. Jalan Panjang Covid 19 (Sebuah Refleksi Dikala Wabah Merajalela Berdampak Pada Perekonomian). Kalimantan Barat : Institut gama Islam Negeri Pontianak. Jurnal Kuangan dan Perbankan Syariah. Volume 1, Nomor 1. Halaman 2-3. e-ISSN 2745-6315. Diakses dari : https://e-journal.iainptk.ac.id/index.php/jkubs
Semarangku.com. (2020). Astaghfirullah! Akibat Korupsi Mensos Juliari, Sarden Bansos yang Dikirim Berisi Banyak Air. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2022. https://www.google.com/amp/s/semarangku.pikiran-rakyat.com/nasional/amp/pr-311084624/astaghfirullah-akibat-korupsi-mensos-juliari-sarden-bansos-yang-dikirim-berisi-banyak-air