Tahun 2001 saat Yayuk sudah berusia 31 tahun, masih mampu menambah gelar dari sektor ganda putri di level internasional. Yayuk meraih Juara Dubai Championships di UAE. Di final, berpasangan dengan Caroline Vis dari Belanda, mengalahkan pasangan Asa Carlsson (Swedia)/Karina Habsudova (Cekoslowakia). Sayang, penampilannya di tahun itu merupakan penampilannya yang terakhir sebagai petenis profesional.
Yayuk merupakan petenis Indonesia pertama yang mampu melaju sampai perempat final Wimbledon, turnamen tenis paling bergengsi di dunia untuk sektor tunggal putri, ganda putri dan ganda campuran. Bukan itu saja, Yayuk juga merupakan petenis Indonesia pertama yang melaju sampai semifinal US Open, turnamen tenis yang masuk level Grand Slam untuk sektor ganda putri.
Setelah pensiun sebagai pemain professional, Yayuk tetap menjadi pemain aktif sampai tahun 2013. Di usia 38 tahun, Yayuk mampu menambah tiga gelar dari sektor ganda putri di level internasional.
Yayuk meraih Juara ITF Bangkok, Thailand. Di final, berpasangan dengan Tiffany Welford dari Australia, mengalahkan pasangan Elina Gasanova (Rusia)/Lavinia Tananta (Indonesia).
Kemudian meraih Juara ITF Hechingen, Jerman. Di final, berpasangan dengan Romana Tedjakusuma, mengalahkan pasangan Carmen Claschka (Jerman)/Darija Jurak Schreiber (Kroasia).
Dua bulan kemudian menjadi Juara ITF Augusta, Amerika Serikat. Di final, berpasangan dengan Romana Tedjakusuma, mengalahkan pasangan Mailen Auroux (Argentina)/Roxane Vaisemberg (Brasil).
Tahun 2009 saat Yayuk sudah berusia 39 tahun, masih mampu menambah tiga gelar lagi dari sektor ganda putri di level internasional. Yayuk meraih Juara ITF Balikpapan, Indonesia. Di final, berpasangan dengan Romana Tedjakusuma, mengalahkan pasangan Zhang Ling (Hongkong)/Emily Webley-Smith (Inggris).
Kemudian meraih Juara ITF Goyang, Korea Selatan. Di final, berpasangan dengan Romana Tedjakusuma, mengalahkan pasangan Sun Shengnan/Lu Jingjing dari China.
Terakhir menjadi Juara ITF Gimhae, Korea Selatan. Di final, berpasangan dengan Romana Tedjakusuma, mengalahkan pasangan Liang Chen/Sun Shengnan dari China.
Sepanjang karier internasionalnya, Yayuk Basuki berhasil mengoleksi 45 gelar juara dan 21 posisi runner up. Ditambah dengan koleksi empat medali emas dan satu medali perunggu Asian Games.
Atas rangkaian keberhasilannya, Yayuk tercatat di urutan 118 dunia sebagai petenis pengumpul hadiah terbanyak. Yayuk Basuki mampu mengumpulkan pundi-pundi sebesar USD 1.648.297 atau setara dengan hampir dua puluh enam milyar rupiah.