Â
Dalam artikel saya sebelumnya dengan topik "Sindrom Pasca Pensiun", saya sudah berbagi info tentang "Alternatif Pilihan Kendaraan Investasi Bagi Pensiunan". Sekedar mengingatkan kembali bahwa pensiun adalah status seorang pegawai yang sudah tidak bekerja lagi karena usianya telah mencapai masa pensiun yang ditetapkan perusahaan.
Memasuki masa pensiun adalah hal yang biasa dalam perjalanan karier seorang pegawai. Memasuki masa pensiun adalah pasti akan dialami semua pegawai yang bekerja terus menerus sampai memasuki usia pensiun tersebut. Usia pensiun pada umumnya adalah lebih dari 60 tahun.
Berdasarkan usianya, pensiunan pada umumnya masuk kelompok usia lanjut, yang lebih dikenal dengan istilah Lansia. Lansia terbagi lagi kedalam tiga sub kelompok yaitu Pra Lansia (45-59) tahun, Lansia (60-70) tahun, dan Lansia Resiko Tinggi (diatas 70) tahun. Pada masa usia lanjut, seseorang akan mengalami penurunan kondisi jasmani (proses degeneratif).
Upaya yang harus dilakukan agar tetap sehat adalah dengan memperlambat proses degeneratif. Untuk itu, pensiunan yang pada umumnya masuk kelompok lansia, harus memperhatikan hal-hal berikut ini.
1. Menghindari pola hidup yang tidak sehat.
Pola hidup yang tidak sehat dapat menyebabkan penyakit gaya hidup. Penyakit gaya hidup itu antara lain disebabkan oleh diet tidak sehat, ketidakaktifan fisik, merokok dan stress. Jenis penyakitnya antara lain hipertensi, diabetes mellitus, obesitas, osteoporosis, dan asma.
2. Memenuhi kebutuhan gizi secara seimbang.
Kebutuhan gizi pada lansia dipengaruhi oleh faktor umur, jenis kelamin, kegiatan fisik, pekerjaan, iklim (suhu) dan kondisi fisik (sedang sakit/baru sembuh). Masalah gizi pada lansia merupakan rangkaian proses masalah gizi sejak usia muda yang manifestasinya timbul setelah tua. Masalah gizi pada lansia, umumnya adalah gizi kurang (kurus) dan gizi lebih (kegemukan/obesitas).
3. Tetap melakukan aktifitas fisik dan olahraga.