Namun ada juga kekurangan dari permainan tradisional yang pada era sekarang ini dikenal dengan hal-hal yang kurang baik atau kurang dihargai, seperti penggunaan kata-kata kasar.Ā
Kendala pelaksanaan permainan tradisional adalah pemahaman orang tua dan guru yang dianggap kurang mendukung saat ini yang menganggap bahwa sebuah permainan adalah hal yang remeh dan diremehkan serta lebih memilih fokus pada anak untuk terus belajar dan belajar sehingga anak pada saat ini tidak merasakan efek yang baik dari bermain.
Maka dari itu, permainan tradisional dapat berperan positif khususnya bagi anak dalam perkembangan aspek sosial dengan mengembangkan nilai-nilai karakter yang dihadirkan dalam permainan tradisional tersebut, tanpa sadar anak diajarkan untuk mandiri. mampu beradaptasi dengan baik, memiliki pengendalian diri yang baik, mengembangkan empati terhadap teman sebayanya.Ā
Kemudian untuk aspek kesehatan jiwa, permainan tradisional secara tidak langsung menghadirkan makna pembelajaran yang dapat dimiliki melalui permainan yang disajikan memberikan keefektifan saraf motorik, perkembangan dan kesehatan.Ā
Padahal permainan tersebut berpotensi untuk digunakan sebagai teknik bimbingan dan memiliki peran positif dalam perkembangan anak. Pengembangan program didasarkan pada identifikasi potensi (karakteristik perkembangan siswa), permasalahan/kebutuhan yang dirasakan di sekolah, serta potensi permainan yang ada.Ā
Program yang dikembangkan pada akhirnya akan diintegrasikan ke dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan tematik. Guru dapat memilih dan menyesuaikan permainan tradisional yang ada dengan kegiatan pembelajaran yang akan dan sedang dilaksanakan.Ā
Penerapan permainan dalam pembelajaran sangat dimungkinkan karena, khususnya bagi siswa sekolah dasar, pembelajaran masih diarahkan pada penyesuaian diri dengan lingkungan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran tematik.Ā
Permainan yang bisa dimainkan adalah permainan yang mudah dan murah, bahkan kebanyakan tidak menggunakan bahan. Kepala sekolah dapat menggunakan program bimbingan yang telah disusun dalam penelitian ini guna mengoptimalkan potensi anak dan mendorong guru untuk menerapkan kegiatan bermain dalam kegiatan pembelajaran.
Dari sini diharapkan baik generasi milenial, sekolah ataupun orang tua dapat menghadirkan kembali permainan - permainan tradisional ini untuk menyalurkan pendidikan dan keterampilan dalam mengembangkan kreativitas individu, agar sang individu tidak kaku, lupa dan cenderung dengan permainan saat ini. Permainan tradisional ini tentu banyak mengajarkan nilai- nilai kehidupan yang belum tentu hadir dalam dunia game saat ini.Ā
Permainan tradisional ini sangat perlu kembali dilestarikan dan dikembangkan terus menerus oleh generasi milenial saat ini, agar tidak terjadi kepunahan. Dikutip dari buku Permainan Tradisional dalam Pembelajaran IPS SD, Hana Sakura Putu Arga, M.Pd., dkk., (2020: 139) (, berikut 3 upaya yang dapat kita lakukan untuk melestarikan permainan tradisional Indonesia:
- Tetap bermain permainan tradisional
Upaya pertama yang dapat kita lakukan untuk melestarikan permainan tradisional Indonesia adalah dengan tetap memainkan permainan tersebut bersama teman-teman dan mengunggahnya ke media sosial agar banyak orang yang mengenalnya. - Memperkenalkan Permainan Tradisional dengan Cara yang Menarik
Upaya kedua yang dapat kita lakukan untuk melestarikan permainan tradisional Indonesia adalah dengan mengenalkannya kembali kepada anak-anak di sekitar kita. Generasi Z kehilangan minat pada permainan tradisional karena bosan memainkan permainan yang kurang menghibur.
Oleh karena itu, permainan tradisional dapat kita kembangkan agar lebih menarik dengan mengadakan lomba permainan tradisional dengan hadiah yang menarik, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal. - mengadakan Workshop Permainan Tradisional
Karena jarang dimainkan, maka perlu diadakan workshop atau pelatihan berbagai permainan tradisional kepada anak-anak untuk menjelaskan setiap aturan dan cara memainkannya. Setelah itu, mainkan berbagai permainan tradisional bersama anak-anak agar bisa terus dilestarikan.Ā
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H