Mohon tunggu...
Rahotni Damanik
Rahotni Damanik Mohon Tunggu... Penulis - Saya suka pakai baju warna hijau

Semoga artikel saya bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Perkembangan Tanaman Cabai di Kabupaten Simalungun

11 September 2018   09:22 Diperbarui: 11 September 2018   10:46 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Daun keriting menyerang tanaman sejak masih kecil hingga pertumbuhannya selesai. Daun keriting membuat tanaman cabai tidak bisa lagi menghasilkan banyak buah. Penyebab daun keriting ini yaitu dikarenakan ulah virus ,serangan hama penusuk,penghisap yang berupa kutu daun.

Serangan keriting daun cepat sekali menular . bila  satu tanaman sudah terserang maka tanaman lainnya pasti sudah mulai daun keriting. Para petani dikabupaten simalungun belum bisa mengatasi daun keriting dan belum menemukan obat untuk mencegah daun keriting . Bila tanaman cabai sudah terlanjur terserang susah untuk mengatasinya.

Keuntungan petani dikabupaten simalungun dalam bercocok tanam cabai adalah bila harga jual cabai lebih mahal,peluang atau saingan pasar minim,petani menuai untung dari peningkatan harga cabai yang kini berkisar Rp 20.000 per kilogram ini diakibatkan oleh kurangnya produk cabaik yang dibutuhkan.

Kekurangan petani dikabupaten simalungun dalam bercocok tanam cabai adalah  diakibatkan oleh hama dan penyakit yang mudah menyerang tanaman cabai, jika terjadi musim kemarau  maka tanaman cabai menjadi layu ,jika terjadi musim hujan maka daun dan buah cabai akan terjadi  membusuk dan gugur.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun