Mohon tunggu...
Rahmi Yanti
Rahmi Yanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pengalaman adalah cerita-cerita di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Peristiwa di Kemah Sastra Tuan

5 November 2024   23:00 Diperbarui: 5 November 2024   23:39 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tuan, sudah lama aku tak bercerita. Sekarang, dalam kondisi nyeri perut di ulu hati. Terbaring di tempat tidur. Aku sempatkan menulis rangkaian kata yang akan menjadi kalimat-kalimat. Kuharap lewat jalan mana pun. Kamu bisa membacanya.

Tuan, di pertengahan Oktober kemarin aku ikut Kemah Sastra diselenggarakan oleh komunitas kelas dikotaku. Hari itu, tepat hari sabtu aku mengenakan gamis hitam dengan kerudung persegi abu-abu. Menemui Iki, adikku di organisasi. Setelah jam 3 kami berangkat dan menuju lokasi Kemah. Sesampainya di sana tuan, ternyata baru kami berdua peserta yang datang. Dibantu oleh abang panitia. Kami merakit tenda lalu kemudian peserta lain berdatangan. 

Tuan, ketika Kemah di sabtu malam.  Malam minggu kata orang-orang. Adalah malam yang paling aku impikan. Dimana aku menyaksikan penyair-penyair keren membaca puisi-puisi keren. Tak ada bintang, yang ada adalah teragnya kerdip cahaya lampu-lampu hias yang ditempelkan disudut-sudut pohon. Indah dan menawan tuan. 

Malam itu, aku dan ketiga temanku penuh canda gurau  kami bertemu teman baru. Bahkan aku tak pernah membayangkan orang yang aku kenal di instagram akan kulihat nyata di tempat itu. Sungguh indah malam-malam di Kemah Sastra itu tuan. Aku tampil dengan penuh percaya diri, dalam setiap panggilan ilahi aku semakin yakin akan kebesaran-Nya.  

Puisi-puisi dengan diksi yang indah ditelinga. Terbang ke awan dan menggema. Kami disana bahagia, karena ada juga yang menyuguhkan gelak tawa. Bahagia kami sejadi-jadinya. Sampai besok tiba. *

Pukul 06.00 di lokasi Kemah Sastra, aku dan teman-teman baru saja selesai sholat subuh tuan. Tiba-tiba seorang panitia bernama Mas memanggilku dengan suara keras. 

"Zahra.. " Katanya. 

Aku tidak enak badan saat itu tuan. Karena kamu tahu, aku mandi sungai ketika jam 5 pagi tadi. Mungkin cuaca tidak bersahabat. Tapi aku tetap menghampiri panitia itu. Aku tahu ada sesuatu yang tidak beres. 

"Kamu Zahra? " Kata Panitia bernama Mass itu. 

Aku menganggukkan kepala. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun