Mohon tunggu...
Rahmi Yanti
Rahmi Yanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pengalaman adalah cerita-cerita di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ifan

11 April 2024   23:43 Diperbarui: 12 April 2024   09:58 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Id. Pinterest Indonesia 

Sore itu,  setelah lelah memasak mie untuk buka puasa bersama adik-adik di masjid muhajirin. Aku, tengah menunggu orang yang akan menjemput mie ini. Sebab, mie   dengan satu kantong plastik besar ini, tak bisa kubawa sendiri.  Apalagi berjalan dari jarak jauh. 

Ifan dan Asman yang akan menjemput mie ini ke rumah. Karena dari ketujuh teman kelompokku itu,  hanya Asman yang tahu rumahku. Dia pernah datang ke rumah waktu aku sakit dan kehilangan suaraku. Ia bersama teman-teman pengurusan di organisasiku, datang menjengukku. 

Akhirnya, kedua orang itu tiba. Asman mengangkat palstik mie. Dan membawanya ke sepeda motor yang disopiri Ifan. 

"Terus, kamu gimana?" Tanya Ifan. 

"Ya, gak gimana-gimana" kataku. 

"Loh, ini ke simpang. Jalannya, super jauh Zahra" ucapnya. 

"Udah...aman" kataku. 

"Ciee.." Adik-adikku nyengar-nyengir. 

Maklum, adik-adikku akan sensitif  kalau, aku bicara dengan laki-laki. Sebab, Aku sangat jarang sekali berinteraksi dengan laki-laki.  Kecuali ayah, adik laki-lakiku, dan para dosen. Ya, kalau ada interaksi palingan karena ada urusan pendidikan, atau jual beli. 

Ifan menoleh ke adik-adikku. Lalu, ia lihat wajahku  yang terlihat kesal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun