Suatu hari, dalam sebuah rumah. Ada seorang pria yang  cerdas dan terpelajar menikahi seorang wanita yang buta huruf. Pernah ada cerita diantara mereka. Saat wanita itu tak pernah melahirkan anak laki-laki. Sudah dua kali ia melahirkan, namun tak jua mendapatkan  jantan.Â
 Mertuanya berkata:
"Hei...Fulanah.. apa kamu tak ingin memiliki anak laki-laki, yang kelak bisa menjadi penerus suamimu?"Â
Lalu wanita yang buta huruf itu berkataÂ
" Suamiku mengajarkanku, jika menginginkan sesuatu aku harus memintanya pada Allah. Aku tentu menginginkannya. Aku telah memintanya pada yang kuasa. Insya Allah  sebentar lagi bayi itu akan lahir" Ucap wanita itu dengan percaya diri.Â
" Lalu apa yang kamu doakan pada Allah?" Tanya mertuanya.Â
"Aku tak mungkin memberi tahu doa ku pada siapapun" Ujar wanita itu.
Satu tahun kemudian lahirlah bayi laki-laki dari rahim wanita buta huruf itu. Ayahnya mengazankannya. Ia diberi makanan yang baik-baik. Dan dibesarkan dengan pendidikan yang baik. Â Ayahnya selalu mengantarkannya untuk mandiri. Contohnya saat mandi, ayahnya sengaja mengajak anaknya itu ke sungai habis mandi ia akan mengantarkannya mencuci bajunya sendiri.Â
Kebiasaan mandiri itu membuat anaknya yang tengah berusia 12 tahun tak takut menempuh pendidikan di luar pulaunya. Ia sampaikan keinginannya pada ayahnya yang ingin menempuh pendidikan di luar kampung halamannya. Ayahnya senang mendengar keinginan anaknya. Rupanya anaknya itu sudah punya cita-cita yang amat tinggi di usianya yang masih belia.
Saat itu, anak itu benar- benar tak bisa berbahasa, bahasa pulau yang ia tuju. Tapi ayahnya berkata