"Zahra, bentar doang kok"
"Nanti aja yah! Atau kapan-kapan. Mules itu gak bisa ditunda " kataku.
Aku pun langsung meninggalkan tempat itu. Kasihan Alisya dan abangnya. Tapi, Aku serius. Aku tak pernah ingin mengenal laki-laki mana pun. Termasuk abangnya Alisya.Â
Mana mungkin aku ingin mengenal yang lain. Sedang dalam setiap doaku sudah ada seseorang yang kusebut namanya setiap hari. Nanti saja Alisya! Kalau Aku sudah lupa Dia.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!