Apakah kalian pernah mendengar kata Pick Me Girl? Kalian para pengguna media sosial seperti TikTok dan lainnya pasti sering melihat tren yang sedang ramai di bicarakan. Untuk sekarang yang kita bahas adalah “Pick Me Girl”. Terus, apa arti dari Pick Me Girl itu sendiri?
Menurut Urban Dictionary, “Pick me” girl adalah seorang perempuan yang sangat ingin membuat laki-laki terkesan dengan menunjukkan bahwa mereka berbeda atau tidak seperti perempuan lainnya.
Istilah pick me dari mana berasal tidak diketahui, tetapi pick me girl tidak berasal dari TikTok. Tren ini pertama kali mendapatkan popularitasnya di Twitter pada tahun 2016, dengan hashtag “#TweetLikeAPickMe.” Yang kemudian muncul di TikTok, popularitasnya meroket karena banyak lawakan muncul dari orang-orang yang mengejek pick me girl.
Tipe perempuan seperti ini biasanya mengaku menyukai hal-hal yang tidak dilakukan perempuan pada biasanya seperti tidak suka menggunakan riasan wajah atau skincare dan lebih baik mengobrol dengan laki-laki karena mereka anggap laki-laki tidak suka berdrama dibandingkan mengobrol dengan perempuan yang dianggapnya terlalu banyak drama.
“Pick me” adalah istilah untuk seseorang yang memiliki keinginan kuat untuk diterima dalam suatu kolompok sosial. Secara tidak sadar mereka rela melakukan apapun agar bisa mempertahankan posisinya. Demi membuat lawan jenis terkesan dan melihatnya berbeda, tidak jarang seorang pick me girl akan merendahkan gender sendiri.
Menurut psikolog Universitas Airlangga yaitu Ike Herdiana menyebutkan ada beberapa tanda individu yang tergolong pick me girl. Pertama, ia akan menyatakan kondisi diri pribadi yang berbeda dengan karakteristik atau stereotip gender secara umum. Kedua, ia akan cenderung merendahkan perempuan lain. Dan terakhir, seorang pick me girl akan menampilkan sikap, minat, kebiasaan atau gaya yang dianggap berbeda dan mampu menarik perhatian lawan jenis. Jadi apa yang terjadi dengan pick me? Mengapa beberapa perempuan berperilaku seperti itu?
Bagian menjadi pick me girl adalah merendahkan wanita lain yang tidak sesuai dengan standar pick me girl, semua karena alasan untuk mendapatkan perhatian lawan jenis dan “dipilih” karena berbeda. Tren pick me girl mengungkapkan rasa tidak aman yang dihadapi beberapa perempuan ketika sedang berada di atas angin dengan meremehkan perempuan lain untuk disetujui oleh laki-laki.
Menurut Amy Rosenbluth, seorang lulusan Ilmu Politik Internasional dari McGill University, pick me girl bisa terjadi karena adanya faktor internalized misogyny dan keinginan untuk menjauhkan diri dari stereotip wanita tradisional, yang selama ini dianggap buruk dan negatif. Ia juga berpendapat bahwa sebagian besar dari kita mungkin menunjukkan perilaku tersebut setidaknya sekali dalam hidup kita.
Pick me girl hanya ingin seperti namanya, pilihlah. Jika laki-laki di sekitarnya menganggap dia layak, mungkin dia akan dipilih sebagai pasangan salah satu laki-laki tersebut. Memang terasa menyenangkan untuk diinginkan dan menyakitkan ketika merasa kesepian jika tertolak.
Pick me girl muncul dari upaya untuk menghindari perasaan menyakitkan dan bersenang-senang memikirkan kalo dari semua perempuan yang bisa dipilih laki-laki, mereka pilih dia. Jika itu berarti dia harus meninggalkan perempuan lain untuk menjaga perasaan itu, itu adalah sesuatu yang dia putuskan untuk dia lakukan.
Ketika seorang pick me girl menunjukan kepribadiannya disekitar apa yang laki-laki mau, dia akan membatasi dirinya yang sebenarnya. Pick me girl tidak bisa mengenakan apa yang mau ia kenakan, seperti yang dia sukai, dan menikmati pilihannya tanpa takut ditolak oleh lawan jenis, atau di cap seperti perempuan lainnya.
Bagaimana dengan seorang yang memiliki sifat tomboy? Mereka kan melakukan sesuatu kegiatan yang perempuan jarang melakukannya seperti menyukai sepak bola misalnya. Dan juga orang yang memiliki sifat feminin atau lemah lembut, yang tidak menyukai sepak bola tetapi suka memasak dan rias wajah. Apakah itu juga termasuk dari pick me girl? Selagi mereka tidak merendahkan perempuan dan tidak merugikan orang lain, orang tersebut bukanlah pick me girl.
Yang membuat orang tersebut disebut pick me adalah karena ingin membuat lawan jenis terkesan, agar terlihat berbeda dari perempuan lain, dan juga biasanya mereka merendahkan perempuan lain. Orang yang suka melontarkan atau menuduh seseorang yang tidak terlihat pick me dengan kata pick me girl karena alasan yang tidak masuk akal biasanya menyembunyikan atau melindungi sifat irinya kepada orang tersebut.
Seperti contoh perempuan yang memiliki sifat lemah lembut, anggun, dan juga mempunyai wajah yang cantik sedang melakukan sesuatu, tetapi hal itu yang membuat orang tersebut merasa iri. “Apa-apaan sih itu cewek? Sok cakep banget, pengen banget dibilang anggun tuh. Dasar pick me girl!”
Contohnya lagi perempuan yang sedang bercerita kalo misalkan dia tidak bisa membuat alis atau menggunakan eyeliner, lebih menyukai sepatu sneakers, dan tidak suka menggunakan tas selempang langsung dibilang pick me girl padahal kan itu belum tentu dia sedang mencari perhatian dan beberapa orang ada saja yang malah memberi tanggapan seperti ini, “Bikin eyeliner ajh nggak bisa, janji nggak pick me.”
Bagaimana kalau dia memang benar-benar tidak bisa membuat alis atau eyeliner, dan memang dia lebih nyaman menggunakan sepatu sneakers dan tas ransel? Apakah harus di cap kalau dia itu pick me? Kan tidak. Bisa saja dia hanya bercerita ke orang lain kalau dia tidak bisa membuat alis atau menggunakan eyeliner karena tidak semua perempuan bisa merias wajah, dan bisa saja dia memang menyukai atau nyaman menggunakan tas ransel dan sepatu sneakers.
Apakah pick me girl membutuhkan konseling? Dr. Ike Herdiana menekankan bahwa dalam beberapa situasi pelaku pick me girl akan membutuhkan konseling. Terlebih apabila kondisi tersebut terus berlangsung, individu akan semakin terobsesi merendahkan dan menghina orang lain. Dia mengatakan bahwa mereka akan semakin tidak realistis dengan tindakan-tindakannya. Hal itu akan membuat individu tidak mampu mengontrol emosi hingga timbul ketidaknyamanan secara psikologis. Maka apabila perilaku pick me girl berpotensi merugikan orang lain dan diri sendiri, Dr. Ike mengimbau agar segera mencari bantuan profesional.
Tren pick me girl sejujurnya menyedihkan, karena mengungkapkan banyak perempuan di generasi kita merasa sangat buruk tentang diri mereka sendiri sehingga mereka berpikir satu-satunya cara untuk berbahagia adalah dengan mengubah diri mereka sendiri untuk mendapatkan perhatian laki-laki. Perempuan mana pun harus melakukan apa pun yang dia mau, bukan untuk laki-laki atau orang lain selain dirinya sendiri.
Pesan moral dari fenomena ini adalah agar kita tahu arti sebenarnya dari kata pick me girl agar tidak disalah gunakan, jangan langsung menilai orang pick me girl kalau tidak tahu maksudnya. Dan hargai dan hormatilah perbedaan, penampilan, sifat atau sikap orang lain.
Terima kasih.
Referensi:
Utami, Anggreliani. (2022). Mengenal Arti Pick Me Girl yang Viral di Media Sosial, Ini Penjelasannya. Satu Persen Indonesian Life School. https://satupersen.net/blog/mengenal-pick-me-girl.
Bernardinu, Gabrielle. (2021). Is the "Pick Me Girl" Trend on TikTok Actually Controversial?. https://www.distractify.com/p/pick-me-girl-trend-tiktok
Mahan, Logan. (2021). The Problem with TikTok's "Pick Me Girl" Trend Is More Complicated Than You Think. Inside Hook. https://www.insidehook.com/article/internet/pick-me-girl-tiktok-trend-explained
Tricaso, Kayla. (2021). The Psychology of the "Pick Me Girl". Modern Intimacy. https://www.modernintimacy.com/the-psychology-of-the-pick-me-girl/
Ferrufino, Marcela. (2021). How the pick me girl is rooted in misogyny. Best of SNO. https://bestofsno.com/53989/arts-entertainment/how-the-pick-me-girl-is-rooted-in-misogyny/
Arifia, Intang. (2022). Mengenal Fenomena Pick Me Girl dari Kacamata Psikologi. UNAIR News. https://news.unair.ac.id/2022/03/07/mengenal-fenomena-pick-me-girl-dari-kacamata-psikologi/?lang=id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H