Mohon tunggu...
Rahmita Sari Batubara
Rahmita Sari Batubara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyukai Konten Tentang Kesaharian Yang Postif dan Konten Tentang Alam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Mendidik Anak Usia Dini di Era Digital

28 Mei 2024   23:07 Diperbarui: 3 Juni 2024   15:05 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ditsmp.kemdikbud.go.id

 

  • Peran Aktif Orang Tua dan Guru

Pendampingan orang tua saat anak menggunakan perangkat digital sangat penting. Orang tua harus aktif terlibat dalam mengarahkan dan memantau penggunaan teknologi oleh anak. Ini termasuk menjelaskan konten yang dilihat, memberikan konteks, dan menjawab pertanyaan yang mungkin timbul. Selain itu, komunikasi yang terbuka tentang pengalaman digital anak dapat membantu mereka mengembangkan pemahaman yang lebih dalam dan kritis terhadap teknologi. Guru juga harus berperan dalam mengintegrasikan teknologi secara efektif dalam kurikulum, memastikan bahwa penggunaan teknologi mendukung tujuan pendidikan yang lebih luas.

  • Menyediakan Lingkungan Belajar yang Kondusif

Menciptakan lingkungan belajar yang mendukung sangat penting untuk keberhasilan pendidikan anak usia dini di era digital. Ini termasuk menyediakan ruang bebas dari gangguan teknologi untuk kegiatan belajar dan bermain konvensional. Dengan demikian, anak-anak dapat fokus pada tugas-tugas yang memerlukan konsentrasi tinggi tanpa terganggu oleh perangkat digital. Selain itu, penting untuk menyeimbangkan penggunaan teknologi dengan interaksi sosial langsung, seperti bermain dengan teman sebaya dan menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga.

  • Mengembangkan Keterampilan Digital Dasar

Anak-anak harus mulai mengembangkan literasi digital sejak dini. Penggunaan aplikasi edukatif dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung dengan cara yang interaktif dan menyenangkan. Literasi digital juga mencakup pemahaman tentang keamanan online. Anak-anak perlu diajarkan untuk tidak membagikan informasi pribadi, mengenali konten yang tidak pantas, dan melaporkan hal-hal yang membuat mereka merasa tidak nyaman.

 

  • Pembelajaran Berbasis Teknologi yang Inovatif

Teknologi seperti Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) menawarkan cara baru dan menarik untuk belajar. Misalnya, aplikasi AR dapat digunakan untuk menjelaskan konsep sains dengan cara yang lebih visual dan interaktif, membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan menarik bagi anak-anak. Penggunaan teknologi inovatif ini dapat membantu memperkaya pengalaman belajar anak dan meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi yang diajarkan.

Penutup

Menghadapi era digital, strategi pendidikan anak usia dini harus beradaptasi untuk memanfaatkan teknologi secara bijak dan efektif. Penting untuk selalu menjaga keseimbangan antara penggunaan teknologi dan aktivitas tradisional yang mendukung perkembangan holistik anak. Orang tua dan pendidik memiliki peran krusial dalam membimbing anak-anak dalam perjalanan pembelajaran mereka, memastikan bahwa mereka tumbuh menjadi individu yang cerdas, kritis, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Dengan pendekatan yang tepat, teknologi dapat menjadi alat yang berharga dalam mendukung pendidikan dan perkembangan anak usia dini.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun