Mohon tunggu...
rahmi surainah
rahmi surainah Mohon Tunggu... Penulis - Alumni Pascasarjana Unlam Banjarmasin

Penulis opini

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Kelangkaan Gas Berulang, Apa yang Perlu Dikaji Ulang?

20 Juni 2024   17:51 Diperbarui: 20 Juni 2024   19:17 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kelangkaan gas elpiji 3kg sebenarnya sama dengan persoalan BBM. Persoalan ini terus berulang, artinya ada yang harus dikaji ulang agar ke depan tidak terjadi lagi.

Kaltim merupakan wilayah penghasil gas alam terbesar di Kalimantan. Sumber gas alam di Kaltim terpusat dalam Blok Mahakam yang dikelola oleh Pertamina. Selain itu, kota dan kabupaten lain yang memiliki kandungan gas alam adalah Samarinda, Kab. Kutai Kartanegara, Kab. Penajam Paser Utara, dan yang terbesar di Bontang. Di kota Bontang ini juga, terdapat salah satu kilang gas alam berbentuk Liquified Natural Gas (LNG) terbesar di dunia.  

Paradoks bukan daerah kaya akan gas namun kelangkaan gas sering terjadi. Kalau diruntun dan dianalisis sebenarnya kelangkaan gas terjadi akibat dari tata kelola SDAE yang diserahkan kepada swasta atau asing. Selain itu, aturan pemerintah yang membuat kasta gas, yakni subsidi dan non subsidi.   

Gas subsidi dibatasi distribusinya hanya untuk orang miskin sedangkan gas non subsidi harganya mahal. Belum lagi kebutuhan lain yang harganya naik, tentu membuat masyarakat beralih ke gas subsidi.   

Demikianlah bukti kejahatan kapitalisme yang membuat kekayaan SDAE gagal dinikmati rakyat. Penguasa pun hanya regulator, lemah dihadapan para kapital. Selain itu, subsidi dalam pandangan sistem kapitalisme dianggap beban negara sehingga diciptakanlah kasta agar subsidi bagi hanya yang berhak. Padahal, semua warga negara berhak mendapatkan kebutuhannya tanpa terkecuali. 

Tata kelola dan kebijakan yang salah dalam mengelola SDAE berujung pada mahal dan kelangkaan gas elpiji salah satunya. Bagaimana tidak saat ini sumber energi banyak dikuasai oleh pihak swasta dan asing. Memang, ketika negara menerapkan sistem kapitalis otomatis liberalisasi-pun terjadi pada SDAE. SDAE boleh dimiliki dan dikelola siapa saja yang penting punya modal. 

Islam solusi kelangkaan gas  

Sistem Islam merupakan solusi mendasar atas permasalahan kelangkaan gas elpiji. Bermula dari kepemilikan SDAE yang wajib dikelola oleh negara dipergunakan untuk kesejahteraan rakyatnya.  

Rasulullah Saw bersabda: "kaum muslim berserikat dalam tiga hal, yaitu air, padang rumput, dan api" (HR. Abu Daud).  

Termasuk dalam hadis di atas api adalah gas elpiji.  

Selain itu, Islam akan membuat penguasanya amanah dalam melayani rakyat, distribusi gas merata tidak akan ada kasta. Bahkan ketakwaan individu si penjual akan membuat muamalah dalam sistem ekonomi berjalan lancar tanpa ditimbun atau menaikan harga melebihi standar.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun