Pengelolaan program yang berdampak pada siswa hendaknya berdampak positif dengan menciptakan budaya positif yang berkelanjutan di lingkungan sekolah agar pembelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan
- Modul 2.1 Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid melalui Pembelajaran Berdiferensiasi
Dalam mengelola program yang berdampak pada peserta didik, program tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan peserta didik dengan karakteristik yang beragam dengan memberdayakan peserta didik sebagai individu yang unik dengan kemampuan dan potensi yang berbeda-beda. Diferensiasi digunakan dalam pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan siswa. berdasarkan kemauan belajar, minat belajar dan profil belajar siswa.
- Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional
Tentunya penyusunan dan pengelolaan program/kegiatan sekolah yang bermanfaat bagi siswa harus mengintegrasikan pembelajaran sosial-emosional yang memadukan keterampilan sosial-emosional siswa dalam kehidupan sehari-hari. Ini sepenuhnya dapat memulihkan kesadaran(mindfullness)siswa. Agar siswa merasa tenang, fokus, berempati, termotivasi dan bertanggung jawab dalam menyuarakan suara, pilihan dan kepemilikan suatu program yang di rencanakan.
- Modul 2.3 Coaching
Praktek Coaching merupakan langkah yang dapat membantu untuk mengali potensi/ide/gagasan peserta didik dengan baik, karena coaching dapat meningkatkan efisiensi peserta didik untuk menemukan sendiri solusi atas permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program yang berdampak kepada peserta didik. Efek dari Coaching tersebut adalah muncul tiga aspek student agency yaitu suara, pilihan dan kepemilikan murid terhadap suatu program.
- Modul 3.1 Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran
Pemimpin pembelajaran adalah orang yang membawa perubahan ke arah yang positif dan mau saling berkolaborasi . Tentunya agar keputusan yang dibuat efektif dan efisien mengenai rancangan program yang akan dilaksanakan, maka keputusan tersebut harus meliputi  3 prinsip pemikiran, 4 paradigma keputusan dan melakukan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Ini dirancang untuk meningkatkan kepercayaan diri, keamanan, dan kebahagiaan bagi siswa dan semua orang yang terlibat.
- Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya
Dalam mengelola sumber daya yang berdampak pada murid dan berpihak pada murid , harusnya memperhatikan  modal dan aset yang ada terletak di sekolah maupun di lingkungan sekitar sekolah seperti modal manusia, modal fisik, modal sosial, modal ekonomi, modal politik, modal lingkungan/alam, dan modal agama dan budaya. Memastikan bahwa penggunaan sumber daya dalam melaksanakan program kepemimpinan yang berdampak pada murid menjadi prioritas bagi semua murid.
Keterkaintannya semua materi pada Modul 3.3 pada modul sebelumnya yaitu
Dari sini dapat menyimpulkan bahwa manajemen program sekolah harus memiliki dampak positif pada siswa dan  merencanakan inventarisasi sumber daya yang tersedia di sekolah sebelum membuat keputusan kolektif tentang program yang berdampak pada murid, melalui Program sekolah yang berdampak positif terhadap murid tentunya memberdayakan smurid sebagai individu yang unik dengan karakteristik dan kemampuan serta potensi yang berbeda sehingga pembelajaran yang berdiferensiasi dapat diterapkan dalam proses pembelajaran.
Hal ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman belajar yang sesuai dengan tujuan pendidikan Ki Hajar Dewantara. Bersamaan dengan nilai dan peran guru penggerak dalam mewujudkan visi demi membangun budaya positif yang berkelanjutan di sekolah dan mengembangkan karakter positif siswa, maka pembelajaran dan pelatihan sosial emosional dapat diterapkan untuk menanamkan budaya positif dalam melahirkan  profil pelajar pancasila yang berbudaya positif
4. Setelah melihat keterkaitan antara modul ini dengan modul-modul lainnya jelaskanlah perspektif Anda tentang program yang berdampak positif pada murid. Bagaimana seharusnya program-program atau kegiatan sekolah harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi agar program-program tersebut dapat berdampak positif pada murid?