Kampung yang terletak di Kecamatan Babakan Pasar ini sedikit mengingatkan saya dengan labirin di kota-kota di Maroko. Ya, gang-gang sempit padat penduduk yang kemudian dijadikan objek wisata sambil melihat kehidupan penduduknya.Â
Sesuai namanya, kampung labirin ini mirip labirin, yang punya banyak gang kecil-yang rata-rata lebarnya sekitar 1,5 hingga 2 meter. Jika enggan bertanya, bukan tidak mungkin warga dari luar kampung bisa tersesat di dalam Kampung Labirin. Bahkan, pedagang keliling dan kurir pengantar paket pun bisa hanya berputar di gang tertentu jika belum hafal jalan di kampung tersebut.
Jika di Maroko wisatawan akan diajak mengunjungi bangunan bersejarah di tengah labirin serta melihat pasar dan kehidupan masyarakat, di Kampung Labirin ini pengunjung yang mengambil paket wisata akan disuguhkan tarian dan pertunjukkan angklung yang dibawakan anak-anak, serta melihat beberapa spot kuliner khas Bogor seperti keripik jengkol. Nantinya, juga akan ada watersport, namun kini masih dalam tahap pengembangan.
Kampung PercaÂ
Kampung ini terletak di Kecamatan Sindangsari. Seperti namanya, di kampung ini banyak perajin yang menghasilkan aneka kerajinan berbahan dasar kain perca seperti selimut, boneka, hingga pakaian yang harganya tak memberatkan kantong.
Ada 4 showroom yang bisa didatangi buat melihat proses pembuatan kerajinan dan membeli produk hasil kerajinan mereka. Kabarnya, nanti akan dikembangkan paket wisata untuk belajar membuat kerajinan perca sekaligus menikmati kuliner khas kota Bogor seperti bir kocok dan manisan pala.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI