Mohon tunggu...
Rahma Winda
Rahma Winda Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

introvert:)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Bank Sentral dalam Mengatur Inflasi dan Nilai Tukar Melalui Kebijakan Moneter

14 Oktober 2023   22:57 Diperbarui: 14 Oktober 2023   23:08 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peran Bank Sentral dalam Mengatur Inflasi dan Nilai Tukar Melalui Kebijakan Moneter

 

Prinsip dasar bank sentral

Bank sentral adalah sebuah lembaga yang memiliki karakteristik dan spesifikasi yang dibentuk sesuai dengan peraturan hukum. Pembahasan tentang bank sentral tidak dapat dipisahkan dari studi yang bersifat lintas disiplin antara hukum dan ekonomi. Hal ini disebabkan karena kebijakan yang diterapkan oleh bank sentral didasarkan pada dasar hukum dan bertujuan untuk mengatur dinamika ekonomi, dengan tujuan mencegah fluktuasi ekstrem yang dapat mengganggu stabilitas. Bank sentral memiliki misi untuk menjalankan dan menetapkan kebijakan yang bersifat kontrasektoral, yaitu upaya proaktif untuk mengatasi pergerakan siklus ekonomi, baik ketika ekonomi sedang tumbuh pesat (boom) maupun mengalami perlambatan (bust).

Bank Sentral adalah lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mengeluarkan mata uang resmi suatu negara. Dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan, Bank Indonesia memegang peranan utama dengan menggunakan kebijakan dan alat-alat yang relevan. Peran-peran tersebut mencakup:

  • Bank Indonesia bertanggung jawab Peran Bank Sentral Dalam Mengatur Inflasi Dan Nilai Tukar Melalui Kebijakan MoneterPeran Bank Sentral Dalam Mengatur Inflasi Dan Nilai Tukar Melalui Kebijakan Monetermenjaga stabilitas keuangan, termasuk penggunaan instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka.
  • Bank Indonesia berperan penting dalam menciptakan kinerja yang baik pada lembaga keuangan, khususnya di sektor perbankan.

Inti dari Kebijakan Moneter dalam Konteks Pembangunan yang Dilakukan oleh Bank Sentral adalah ini untuk mengontrol faktor moneter melalui serangkaian langkah kebijakan moneter. Kebijakan moneter merujuk pada langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar dan tingkat suku bunga, dengan tujuan memantau serta memengaruhi stabilitas, aktivitas, dan pertumbuhan ekonomi.

Kebijakan moneter

Kebijakan Moneter adalah usaha pemerintah untuk memperbaiki situasi ekonomi dengan mengendalikan peredaran jumlah uang.Dalam mengatasi krisis ekonomi yang masih terus berlangsung hingga saat ini, selain merapikan sektor riil, penting juga untuk memperbaiki pemahaman terhadap masalah uang. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan negara-negara lain pada dasarnya disebabkan oleh dua faktor utama yang terkait dengan isu keuangan.

  • Masalah mata uang terjadi ketika nilai mata uang suatu negara terkait dengan mata uang negara lain, seperti contohnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sehingga nilainya tidak stabil karena fluktuasi mata uang asing akan memengaruhi stabilitas mata uang lokal.
  • Uang bukan lagi hanya digunakan sebagai alat tukar, tetapi juga diperdagangkan sebagai komoditas dalam pasar valuta asing, mendapatkan laba (baik dalam bentuk bunga atau riba) dari kegiatan peminjaman atau menabung uang.
  • Kedua faktor ini dapat diatasi dengan melarang semua transaksi yang melibatkan riba. Lembaga keuangan berbasis syariah, termasuk bank syariah, menjadi satu-satunya badan yang diizinkan untuk menjalankan operasi di negara ini, menggantikan bank-bank konvensional.. Dengan melarang semua transaksi yang melibatkan riba., maka faktor utama penyebab ketidakstabilan moneter dapat dihilangkan.Inflasi.

Jenis kebijakan moneter

  • Bank sentral menggunakan kebijakan moneter kuantitatif dengan tujuan memengaruhi ketersediaan uang dan tingkat suku bunga dalam perekonomian. Menambah jumlah uang yang beredar akan menyebabkan penurunan suku bunga, yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan aktivitas ekonomi. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan tingkat lapangan kerja dan mengurangi tingkat pengangguran. Selain dari peningkatan penawaran uang, perlu juga mengurangi pengeluaran agregat untuk mencapai keseimbangan antara pengeluaran ekonomi dan jumlah barang yang tersedia..
  • Bank Sentral menggunakan kebijakan moneter kualitatif sebagai strategi untuk mengatur beragam aktivitas pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh lembaga perbankan. Tujuan utama kebijakan ini adalah untuk mempengaruhi jenis pinjaman yang ditawarkan lembaga keuangan, dan bukan untuk mengontrol jumlah uang yang beredar. Hal ini memungkinkan Bank Sentral untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan cara yang diinginkan.

Inflasi 

Depresiasi nilai mata uang beberapa barang disebabkan oleh fenomena moneter yang disebut inflasi. Akibat kejadian ini, fungsi uang terganggu, harga terdistorsi, produksi terganggu, efisiensi dan investasi produktif menurun, dan timbul ketidakadilan sosial (Mulyani, 2020). Tingkat inflasi, yang merupakan persentase kenaikan harga pada tahun tertentu, sering kali digunakan sebagai ukuran untuk menilai seberapa negatif dampaknya terhadap perekonomian. Hiperinflasi adalah istilah untuk peningkatan inflasi yang terjadi pada masa perang atau kerusuhan politik.

Tingkat inflasi yang tinggi akan berdampak pada pendapatan riil masyarakat, menyebabkan penurunan. Ada beberapa alasan Mengapa beberapa negara maju memilih untuk menggunakan target inflasi sebagai kerangka kerja dalam merumuskan kebijakan moneter (kerangka kerja kebijakan moneter). Ada dua alasan utama yang mendasari pilihan negara-negara ini untuk menetapkan target inflasi:

  • Otoritas moneter di negara-negara ini telah memutuskan bahwa tujuan utama mereka adalah menjaga stabilitas harga, yang mencakup menjaga tingkat inflasi tetap rendah dan stabil.. Tujuannya adalah agar kebijakan moneter dapat mendukung pertumbuhan ekonomi.
  • Pengalaman praktis menunjukkan bahwa dalam kebijakan moneter jangka pendek yang berusaha mencapai tujuan lain, seperti menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, seringkali dapat timbul konflik dengan upaya menjaga stabilitas harga. (kecenderungan inflasi). Secara mendasar, target inflasi membantu otoritas moneter mengelola konflik tersebut dengan menetapkan inflasi sebagai prioritas utama kebijakan moneter, bukan lapangan kerja, hasil produksi, atau tujuan lainnya.

 

Penyebab inflasi

Menurut kebijaksanaan konvensional, ada dua kemungkinan penyebab inflasi: inflasi biaya dan inflasi permintaan, yang mengacu pada inflasi yang disebabkan oleh kenaikan biaya produksi. Dampak inflasi melemahkan distribusi pendapatan dan mengganggu stabilitas perekonomian. Oleh karena itu, untuk mencegah inflasi, pemerintah harus bertindak melalui kebijakan moneter, keuangan, dan produksi serta mengubah perilaku moral masyarakat.

 

Suku bunga

Tingkat bunga yang tinggi di sektor perbankan mendorong para investor lebih memilih untuk menempatkan dana mereka melalui berbagai instrumen perbankan seperti tabungan dan deposito, dibandingkan dengan memilih instrumen investasi seperti saham dan obligasi. Tingkat suku bunga di Indonesia mencerminkan kebijakan moneter yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI). Suku bunga perbankan digunakan sebagai alat untuk mengendalikan perekonomian suatu negara, dan kebijakan ini diatur dan ditetapkan oleh pemerintah dengan tujuan menjaga stabilitas ekonomi negara tersebut.

Tingkat bunga di Indonesia adalah hasil dari kebijakan moneter yang telah ditegakkan oleh Bank Indonesia (BI). Suku bunga perbankan digunakan sebagai alat untuk mengendalikan ekonomi suatu negara, dan kebijakan ini diatur serta ditetapkan oleh pemerintah untuk tujuan menjaga stabilitas ekonomi negara tersebut.

 

Kaitan antara kebijakan moneter, tingkat inflasi, dan pergerakan nilai tukar dalam fungsi Bank Sentral

Dalam konteks kebijakan moneter, salah satu faktor kunci untuk mencapai efektivitas adalah pemahaman terhadap pembentukan ekspektasi inflasi oleh para pelaku ekonomi dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Memahami kedua aspek ini dapat menjadi dasar untuk:

  • Mengendalikan inflasi, terutama melalui kebijakan moneter.
  • Menetapkan target inflasi yang diinginkan oleh pemerintah.

Sejumlah indikator digunakan untuk mengukur stabilitas moneter, seperti inflasi, suku bunga, nilai tukar, dan opini masyarakat.

Tinjauan atas stabilitas moneter, khususnya yang berkaitan dengan inflasi, mendorong Bank Indonesia untuk mengambil kebijakan sebagai otoritas moneter dengan menaikkan suku bunga. Langkah ini bertujuan untuk merangsang minat masyarakat dalam berinvestasi, dengan tujuan menjaga stabilitas sektor ekonomi dan mencegah kenaikan harga yang signifikan. Ketika harga naik secara signifikan, ini bisa mengakibatkan berkurangnya kemampuan orang untuk berbelanja dan dapat mengurangi aktivitas ekonomi nyata. Oleh karena itu, diperlukan tindakan stabilisasi melalui peningkatan suku bunga.

Bank Indonesia harus melacak perubahan dalam nilai tukar rupiah, selain menjaga suku bunga, dengan tujuan mempertahankan stabilitas harga di dalam negeri dan menjaga daya tarik bagi investor asing. Dalam beberapa keadaan, depresiasi nilai tukar rupiah bisa menarik investasi asing dan berkontribusi positif terhadap perkembangan ekonomi.

Secara umum, Kebijakan moneter berpengaruh terhadap peredaran uang dalam perekonomian, yang dapat dilihat melalui perubahan dalam jumlah uang yang beredar, tingkat suku bunga, penyediaan kredit, nilai tukar, serta berbagai indikator ekonomi dan keuangan lainnya.. Bahkan, kebijakan moneter juga mempengaruhi harapan para pelaku ekonomi di pasar keuangan serta dalam berbagai kegiatan ekonomi, seperti yang terlihat dalam pelemahan mata uang di seluruh dunia. Proses ini mencerminkan mekanisme yang dalam teori ekonomi moneter dikenal sebagai transmisi kebijakan moneter.

Kebijakan moneter memiliki dampak yang menciptakan keseimbangan dalam aspek-aspek ekonomi lainnya. Dampaknya dimulai dari modifikasi jumlah uang yang beredar, yang selanjutnya berdampak pada harga barang dan jasa. Fluktuasi harga ini akan memengaruhi tingkat produksi, yang pada gilirannya memengaruhi pendapatan masyarakat. Harapannya, efek-efek ini akan menghasilkan peningkatan dalam ekonomi nasional. Oleh karena itu, kebijakan moneter dianggap sebagai salah satu kebijakan yang sangat relevan di samping kebijakan fiskal dan instrumen kebijakan ekonomi lainnya.

Kebijakan Bank Indonesia terkait sistem pembayaran terus berfokus pada mempercepat transformasi digital dalam sistem pembayaran serta meningkatkan laju transaksi ekonomi dan keuangan digital. Pemerintah perlu menjaga tingkat inflasi agar tidak melebihi batas yang wajar, karena tingkat inflasi yang tinggi justru dapat menyebabkan perlambatan ekonomi. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam mengendalikan inflasi adalah jumlah uang yang beredar, yang dapat diatur melalui kebijakan suku bunga diskonto.

Pemerintah, melalui Bank Indonesia, yang berfungsi sebagai bank sentral, harus berupaya menjaga stabilitas nilai rupiah, menjaga laju inflasi tetap terkendali, dan menetapkan suku bunga yang kompetitif untuk menarik investor asing agar berinvestasi di Indonesia, namun tetap membayar. perhatian terhadap pertumbuhan ekonomi. Selain itu, pemerintah juga perlu mengambil langkah-langkah kebijakan yang bertujuan untuk mendorong ekspor, dengan tujuan meningkatkan cadangan devisa negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun