Mohon tunggu...
Rahmawati Taufik
Rahmawati Taufik Mohon Tunggu... Penulis - Dinas Pendidikan Kab. Dharmasraya

Hobi Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sang Juara yang Rendah Hati

7 November 2022   09:47 Diperbarui: 7 November 2022   11:38 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan kebingungan Zikra pun melangkahkan kakinya kedepan berbaris bersama siswa siswa yang sudah terpanggil sebelumnya.  Satu persatu siswa yang rengking 1 - 3  dikasih hadiah, zikra mengamati dengan penuh tanya di hatinya. Tibalah giliran Zikra menerima bungkusan yang bertuliskan rengking  I kelas satu. Hadiahpun diterima oleh Zikra dari guru dengan ucapan, "selamat ya Zikra telah meraih rangking satu semoga ke depannya Zikra bisa memperahankan dan  meningkatkannya,". Sambil mengajukan tangan untuk bersalaman dengan Zikra.

Dengan ucapan selamat dari bu guru, Nampak Zikra kegirangan, ternyata rangking I itu adalah juara 1. Sebelumnya menurut Zikra angka satu adalah angka terkecil, sehingga Zikra bingung dengan sorakan dan tepuk tangan Ketika dibacakan peringkat kelas.

Zikra bertambah yakin dan gembira setelah pembagian lapor di kelas serta ucapan selamat dari guru dan Sebagian teman-temannya. Setelah itu Zikra langsung pulang ke rumah ingin memperlihatkan lapor dan bungkusan hadiah pada ayah ibunya. Belum sampai di rumah, Zikra berteriak kegirangan, "ayah, ibu Zikra juara I" ucapan itu berulang ulang disebut Zikra hingga di depan ayah ibunya.

Dengan rasa syukur dan sengat senang ibu Zikra juga mengucapkan selamat kepada Zikra. Dengan ucapan,"selamat ya anakku, semoga kedepannya Zikra menjadi anak pintar yang sholehah,  tercapai cita-cita, berguna bagi nusa dan bangsa, aamiin..." sambil memeluk dan membelai kepala Zikra.

Di luar terdengar suara motor ayah yang baru datang. Zikra melepaskan pelukan ibu dan berlari ke luar menyonsong kedatangan ayah, Ibu pun mengikutinya. Betapa senang hati ayah mendengar teriakan Zikra, "ayah... Zikra juara I dan mendapakan hadiar dari bu guru." Sambil mengajukan lapor dan bungkusan hadiah pada ayah. Ayah pun memeluk Zikra dan berkata, "alhamdulillah anak ayah juara I, ayah kasih juga hadiah ya. Zikra mau hadiah apa?," ucapan ayah tulus dengan tersenyum dan penuh  kebahagiaan.

Zikra menyambut ucapan ayah dengan senangnya, "betulkah itu ayah?." "iya, Zikra mau apa ?" ayah meyakinkan Zikra. " Zikra mau ikut ayah ke pasar dan membeli Alqur'an dan terjemahan seperti alqur'an kak Hana di tempat mengaji," sahut Zikra pada ayah. Ayah kaget dan terharu mendengar permintaan Zikra. Tak terpikirkan sebelumnya oleh ayah kalau permintaan  anaknya Alqur'an dan terjemahan itu.

Dan esok hari ayah mengajak Zikra dan ibu pergi kepasar membeli hadiah untuk Zikra berupa Alqur'an dan terjemahan.

Salam Literasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun