Hatiku makin kecut dan ciut. Sampai di kampung jalan ke rumahku , terlihat begitu banyak orang menuju ke arah rumahku.
Hati semakin gak karuan ... Air mata sudah jatuh duluan. Bercucuran ... orang yang berdatangan sudah mewartakan kejadian sesungguhnya ...
Sampai di depan rumah, orang makin banyak aku lihat di depan rumah.... Meja dan kursi tertata rapi. Motor aku sandarkan asal-asalan. Kakipun terasa makin berat untuk melangkah.
Aku langsung  masuk ke dalam rumah ... Tidak lagi memperhatikan tetangga yang berdatangan ... Karena hati sudah gak karuan ...
Pas masuk ... Ibu langsung merangkulku. Aku pun memeluk ibu
"Fatimah, Ayah dan ibu....."
Aku tak menjawab karena menahan tangis ...
"Fatimah, ...besok ayah dan ibu mau berangkat umroh, dan sekarang kita mengundang warga untuk syukuran dan berdoa, semoga ibu dan ayah selamat pulang pergi dan menjadi umroh mabrur"
Salam Literasi
Rahmawati Taufik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H