BAB II
PEMBAHASAN
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan pendekatan kualitatif. Menurut Zed (Supriyadi, 2016) menjelaskan bahwasanya studi literatur adalah metode dengan menggunakan pendekatan kepustakaan dimana pengumpulan datanya berasal dari pustaka, membaca, dan mencatat. Adapun sifat dari penelitian ini adalah analisis deskriptif, yakni menguraikan data secara teratur dari data yang telah diperoleh, kemudian ditambahkan pemahaman serta penjelasan agar mudah dipahami oleh pembaca. Penelitian ini dilakukan di SDN Cijawa yang berlokasikan di Serang, Banten. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui peran guru dalam mendorong pola hidup sehat melalui kegiatan senam sehat di SDN Cijawa.
PEMBAHASAN
Peneliti melakukan wawancara dengan narasumber yang bernama Ibu Lilis Lisdiawati, S.Pd, S.Ag, M.Pd yaitu selaku kepala sekolah di SDN Cijawa. Beliau sudah menjabat sebagai kepala sekolah semenjak tahun 2023. Setelah beberapa bulan ditetapkan sebagai kepala sekolah, beliau menjalankan perannya sebagai inovator dengan mengusulkan program inovasi baru seperti pembiasaan pola hidup sehat. Peran kepala sekolah sebagai innovator yaitu seseorang yang memiliki ide atau gagasan baru yang bermanfaat bagi peningkatan mutu sekolah. Kepala sekolah yang merupakan innovator memiliki kemampua untuk membentuk suatu program yang baru, melaksanakan program dan kebijakan tersebut, serta melakukan inovasi dalam pembelajaran.
Contohnya dengan menyediakan beberapa tempat sampah sederhana agar peserta didik dapat membiasakan diri dengan membuang sampah pada tempatnya, mengadakan program sarapan sehat agar peserta didik dapat membiasakan diri untuk bersarapan dengan menu sarapan yang sehat, mengadakan program senam sehat agar peserta didik dapat menggerakan tubuhnya untuk berolahraga, membiasakan para pendidik untuk membuang sampah pada bank sampah di sekolah dan memilah-milah sampah agar dapat dimanfaatkan sesuai dengan jenis sampahnya.
Dalam menjalankan program tersebut dibutuhkan kerjasama yang erat antara stakeholder sekolah. Oleh karenanya peran kepala sekolah sebagai manajer dibutuhkan disini. Peran kepala sekolah sebagai manajer yaitu proses untuk merencanakan, melaksanakan, mengorganisasikan, dan mengendalikan usaha para anggota organisasi serta mendayagunakan seluruh sumber-sumber daya organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Mulyasa, 2006:98).
Kepala sekolah akan mengusulkan program-program sehat dan mengajak para wali murid untuk rapat dan berbincang. Setelahnya hasil tersebut akan disalurkan kepada guru untuk dikaji ulang apakah program tersebut bermanfaat dan efisien untuk dijalankan. Setelahnya kepala sekolah akan menjalankan perannya sebagai leader untuk menentukan keputusan final dari berbagai pendapat yang sudah diterimanya. Hasil dari keputusan program tersebut harus disosialisasikan kembali kepada wali murid dan tenaga pendidik di sekolah tersebut agar program tersebut dapat berjalan dengan lancar.
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan dapat dirangkum bahwa sekolah ini memang sedang dirancang untuk menjadi sekolah sehat. Program senam sehat sudah dilaksanakan selama 5 bulan dan terus ber-progres. Program ini dilaksanakan setiap sabtu pagi di lapangan sekolah. Terdapat beberapa kendala dalam menjalankan program ini diantaranya yaitu peserta didik kurang tertib ketika senam dan kurang bersemangat dalam menggerakan tubuhnya. Namun hal ini dapat diatasi dengan memberikan bimbingan dan arahan kepada peserta didik tentang pentingnya olahraga untuk menjaga kebugaran tubuh. Dan juga memberikan pengawasan agar senam dapat berjalan dengan lancar, pengawasan dapat dilakukan oleh pendidik, kepala sekolah, penjaga sekolah dan bahkan teman sebaya peserta didik.
Program-program kesehatan ini diusulkan dengan beracuan kepada salah satu visi sekolah di SDN Cijawa yaitu mewujudkan peserta didik yang religius, berakhlak mulia dan cinta lingkungan. Cinta lingkungan disini artinya menjaga dan melestarikan lingkungan yang ada disekitar agar dapat terhindar dari segala penyakit. Ibu Lilis menganggap bahwa menjaga kesehatan para peserta didik sangat berkaitan erat dengan proses pembelajaran di kelas. Artinya bahwa jika peserta didik sehat maka proses pembelajaran juga akan berjalan dengan lancar. Peserta didik juga dapat menerima ilmu dengan baik.