Mohon tunggu...
Rahmawati
Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kampus Mengajar Perintis: Solusi Konkret Kemdikbud RI dalam Atasi Pendidikan Saat Pandemi Covid-19 di SDN Cidokom 03

6 Oktober 2021   00:35 Diperbarui: 6 Oktober 2021   00:38 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiga problematika itu merupakan faktor terbesar yang menghambat proses pembelajaran. Melihat problematika tersebut, Kepala Sekolah SDN Cidokom 03 menentukan strategi agar pembelajaran tetap efektif dan mengedepankan keselamatan. 

Strategi yang dibuat adalah dengan melakukan sistem pembelajaran Luring bergilir. Setiap kelas memiliki jadwal masuknya tersendiri, yaitu 2 hari belajar secara Luring dalam satu minggu. Dengan begitu, siswa tidak masuk di waktu yang sama guna menghindari kerumunan.

Selama program KMP berlangsung, banyak kegiatan yang dilakukan. Saya yang diamanahkan mendampingi guru kelas 3, lebih berfokus pada penguatan literasi dan numerasi, sebab ada 3 orang siswa di kelas 3 yang seluruhnya berjumlah 8 orang belum bisa membaca dan berhitung. Pembelajaran yang dilakukan lebih memperbanyak latihan membaca dan berhitung agar siswa dapat memahami materi-materi selajutnya. Hal itu dikarenakan, keterampilan membaca dan berhitung merupakan dasar yang harus dikuasai oleh siswa.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Selain berfokus pada penguatan literasi dan numerasi, saya pun menekankan pada praktik pembelajaran. Di masa Pandemi Covid-19, suasana belajar harus dibuat semenarik mungkin agar siswa tetap bersemangat untuk sekolah. Selain mengimbangi materi dan praktik, saya bersama Anggi Dwi Cantika pun berinisiatif untuk memberikan jam tambahan di luar jadwal yang telah diberikan. 

Pelajaran tambahan itu diisi dengan penanaman nilai-nilai karakter, seperti cinta kepada tanah air, rasa kepemilikan terhadap kearifan lokal melalui permainan tradisional dan lagu-lagu pupuh, dan lain-lain. Tentu, ide tersebut disambut baik oleh siswa dan sekolah.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Selama program KMP ini berlangsung, ada kemajuan berupa penambahan kuantitas siswa yang ikut serta dalam KBM. Biasanya siswa kelas 3 yang hadir berkisar 3-4 orang saja, tetapi selama kegiatan KMP berlangsung siswa yang ikut serta dalam KBM bertambah menjadi 8 orang atau seluruhnya hadir. 

Tentu penambahan kuantitas siswa dalam KBM menjadi salah satu pencapaian yang diharapkan oleh Kemdikbud RI. Kemdikbud RI menekankan bahwa menjaga motivasi siswa untuk terus giat belajar adalah kunci utama kesuksesan program KMP ini.

Dengan demikian, program KMP yang salah satunya berlangsung di SDN Cidokom 03 dapat membantu pembelajaran di masa pandemi Covid-19, seperti membuat minat literasi siswa meningkat, meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, dan mampu menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa.

Ditulis oleh Rahmawati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun