Mohon tunggu...
Rahma Wahyuningsih
Rahma Wahyuningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa/universitas nasional

saya sangat menyukai hal -hal baru saya senang bertemu orang baru ,saya juga suka berdiskusi bersama . saya sangat menyukai eksplore alam , mungkin saya dapar dikategorikan ekstrovet .

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksistensi Pesan dalam Dunia Virtual

2 Desember 2023   16:44 Diperbarui: 2 Desember 2023   17:53 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

mungkinkan terhubung dengan orang-orang diseluruh dunia, membuka pintu untuk kolaborasi dan pertukaran ide yang lebih luas.

 ● Negatif: Interaksi online dapat terasa kurang personal dan dapat menimbulkan konflik karena kurangnya ekspresi nonverbal dan nuansa komunikasi mungkin hilang. Penting untuk diingat bahwa pentingnya faktualitas, objektivitas, dan esensi dalam pesan digital sangat tergantung pada cara informasi tersebut dihasilkan, disebarkan, dan diinterpretasikan. Seringkali, tanggung jawab ada pada pengguna untuk secara kritis mengevaluasi informasi yang mereka terima dan untuk platform untuk menerapkan kebijakan yang mendukung kebenaran dan keberagaman informasi. Kedua, dipertanyakan pula basis ontologis dari interaksi online itu sendiri. Apakah fenomena komunikasi digital dengan segala aspek dan karakteristiknya sudah cukup terwakili oleh kajian-kajian filsafat komunikasi yang ada selama ini?

Selama beberapa dekade, kajian filsafat komunikasi telah memberikan landasan teoritis bagi pemahaman konsep dasar komunikasi, etika, dan makna dalam konteks antarpribadi dan media massa. Namun, ketika berbicara tentang interaksi online, kita dihadapkan pada perkembangan yang mendesak untuk mengeksplorasi ontologi baru yang dihasilkan oleh teknologi digital. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami bagaimana ontologi atau pandangan dunia yang mendasari fenomena interaksi online. 

Pada dasarnya, ontologi berkaitan dengan pemahaman kita tentang realitas yang ada di sekitar kita. Dalam konteks interaksi online, pertanyaannya adalah bagaimana kita memahami realitas dari hubungan antara manusia di dunia maya. Apakah realitas ini sama dengan realitas di dunia nyata atau berbeda? Apakah realitas virtual bisa dianggap sama pentingnya dengan realitas fisik? Bagaimana memandang sikap anonimitas, jarak fisik, dan kecepatan komunikasi yang terdapat dalam interaksi online? Namun, ketika menjawab pertanyaan mengenai basis ontologis dari interaksi online, banyak kajian filsafat komunikasi yang hanya memandang interaksi online sebagai perpanjangan dari interaksi manusia di dunia nyata. Pandangan ini mensugestikan bahwa realitas virtual hanyalah cerminan dari realitas fisik dan ontologi manusia tidak berubah dalam konteks digital.

 Dalam pandangan ini, realitas virtual digambarkan sebagai "dunia maya" atau "dunia palsu", dan interaksi di dalamnya dianggap kurang relevan dengan dunia nyata. Namun, pandangan ini dianggap kurang akurat dan sulit untuk memahami sepenuhnya fenomena interaksi online yang kompleks. Dalam era digital, realitas virtual dan fisik saling melengkapi dan berdampak pada satu sama lain. Interaksi online memiliki karakteristik dan dinamika yang unik, yang menciptakan pengalaman nyata bagi individu yang terlibat di dalamnya. Oleh karena itu, perlu ada pendekatan baru dalam kajian filsafat komunikasi untuk menghadapi fenomena ini secara lebih akurat dan tepat. Untuk menjawab pertanyaan apakah fenomena komunikasi digital dengan segala aspek dan karakteristiknya sudah cukup terwakili oleh kajian filsafat komunikasi yang ada selama ini, jawabannya mungkin tidak.

Perubahan teknologi dan dinamika interaksi online yang cepat membutuhkan penelitian dan pengembangan teori filosofis yang lebih spesifik dan kontekstual. Pengembangan teori ini harus dapat memahami dan menjelaskan fenomena interaksi online secara holistik, mempertimbangkan semua aspek, karakteristik, dan implikasi dari interaksi manusia di era digital. Dengan perkembangan teknologi yang terus berlanjut dan perubahan dalam cara kita berkomunikasi, penting bagi filsafat komunikasi untuk terus berkembang agar dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang fenomena komunikasi digital. Dalam hal ini, kolaborasi antara filsafat komunikasi dan disiplin ilmu lain seperti sosiologi, psikologi, dan studi media juga sangat penting untuk memahami secara holistik fenomena interaksi online. 

Dalam kesimpulannya, meskipun kajian-kajian filsafat komunikasi telah memberikan wawasan yang berharga tentang komunikasi manusia, pengembangan teori dan pendekatan baru yang lebih sesuai dengan kompleksitas komunikasi digital masih diperlukan. Keberagaman dan perubahan yang terjadi dalam komunikasi online membutuhkan pemikiran filosofis yang lebih mendalam tentang basis ontologis dari interaksi online itu sendiri.

 D. Kesimpulan

 Perkembangan teknologi telah membawa interaksi online sebagai bagian integral kehidupan sehari-hari. Pesan dalam ruang virtual berbeda secara substansial dengan komunikasi tatap muka, karena sifatnya yang maya, tak kasat mata, dan rentan terhadap manipulasi. Kendati meningkatnya jumlah pesan digital, validitas dan kebenarannya seringkali dipertanyakan, mempengaruhi cara berpikir dan bertindak masyarakat. Evaluasi terhadap faktualitas, objektivitas kebenaran, dan esensi pesan digital perlu mempertimbangkan kecepatan penyebaran informasi, keberagaman sudut pandang, distorsi esensi pesan, serta kurangnya ekspresi personal. Penting bagi pengguna dan platform untuk memastikan evaluasi kritis dan kebijakan yang mendukung kebenaran dan keberagaman informasi. 

Sementara itu, dalam mengkaji basis ontologis interaksi online, terdapat perluasan pandangan yang diperlukan dalam filsafat komunikasi. Fenomena ini memunculkan pertanyaan tentang realitas virtual, hubungannya dengan realitas fisik, dan bagaimana karakteristik unik dari interaksi online ini mempengaruhi pandangan ontologis kita. Perkembangan teknologi yang cepat memerlukan pendekatan baru dalam filsafat komunikasi untuk lebih baik memahami fenomena ini secara holistik. 

DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun