Oleha karena itu konsekuensi dari gagasan kemajuan ini ialah sikap terbuka dan mental yang kuat "epistemologi".Agar umat siap untuk menjalani perkembangan zaman,dan ikut membangun kehidupannya, kesiapan itu terlihat dari cara pandangannya terhadap dunia,yang terkait dengan epistemologinya, cara pandangan mengenai kemajuan adalah konseskuen dari kahidupan diniawi,dan mungkin suatu nilai dari keimanan itu sendiri,bagaimana iman itu kita kaitkan dengan alam semesta dan iman sebagai dorongan untuk kemajuan umat.Â
Dan kita akan melihat nilai dari kerangka epistemologi Cak Nur ini,dalam dalam kemajuan zaman dalam aspek kaindonesiaan kita yang terakit dengan keislaman dan tradisional,sebagai basis kultural masyarakat kita,dengan gagasan Gus Dur "pribumisasi islam".Â
Gagasan pribumisasi islam yang menjadi pelopornya ialah Gus Dur,gagasan ini untuk mencairakan pola karakter islam sebagai suatu yang normative dan paraktik keagamaan yang menjadi suatu kontekstual. Disini kita melihat bahwa bagaimana islam sebagai suatu yang normative bisa dihubungkan dengan hal yang dinamis "kultural",kontekstual.Â
Dari segi normative itu dari Tuhan dan diakomodasi kedalam kebudayaan yang berasal dari manusia tanpa menghilangkan identitas masing-masing.
Jadi ada katerkaitan dengan islam yang murni dari Tuhan dan budaya dari manusia, oleh karena itu aspek vertical dan aspek horisontal bisa saling berjalan,dan tentu ini dalam kerangka epistemologi yang telah kita bahas sebelumunya.Â
Budaya sebagai jati diri nusantara kita dan islam sebagai kayakinan masyarakat, aspek budaya sebagai system masyarakat,dan islam itu sendiri menjadi kekuatan dalam berbudaya dan saling menghargai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H