Mohon tunggu...
Rachmatullah Rusli
Rachmatullah Rusli Mohon Tunggu... Dosen - dosen tetap di universitas Pamulang

Seorang dai kemanusiaan dan juga seorang dosen tetap di UNPAM. Aktifis di bidang sosial kemanusiaan serta aktif mengajak masyarakat untuk kembali kepada fitah kemanusiaan, dalam meraih kebahagiaan yang hakiki.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nabi Muhammad Sosok Manusia Paling Bermanfaat

29 September 2022   06:46 Diperbarui: 29 September 2022   07:02 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah rehabilitas pembangunan sudah sampai pada posisi Hajar Aswad maka terjadilah perbedaan pendapat tentang siapakah yang berhak meletakkan Hajar Aswad pada tempat semula, karena semua suku sama sama mempunyai keinginan melakukannya, bagi kaum Quraish Hajar Aswad adalah sesuatu yang sangat mulia bagi mereka.

Pertikaian antara suku terus berlanjut hingga 5 hari, semakin hari semakin memanas hingga nyaris terjadi perang. Akhirnya Abu Umayyah bin Al Mughirah Al Makhzumi mengajukan pendapat bahwa "Siapapun dan dari suku apapun orang yang pertama masuk ke pintu masjid dialah yang berhak meletakkan Hajar Aswad". 

Maka pendapat tersebut di sepakati oleh yang lainnya, dan ternyata ALLAH menghendaki Rasulullah adalah orang yang pertama masuk ke pintu masjid tersebut, setelah mereka melihat bahwa orang yang pertama masuk adalah Rasulullah maka mereka bersorak sambil mengatakan "Ini Al Amin, ini MUHAMMAD kami rela". Setelah Rasulullah mendatangi mereka lalu mereka memberi tahu beliau tentang keputusan yang di sepakati.

Maka Rasulullah membentangkan selendangnya dan meletakkan Hajar Aswad di tengah selendang tersebut, dan beliau meminta kepada semua kepala suku untuk memegang setiap ujung selendang dan menyuruh mereka untuk mengangkatnya dan membawanya, ini adalah suatu pemikiran yang sangat jenius dari Rasulullah untuk mendinginkan suasana yang lagi panas dan mempersatukan antar suku yang nyaris terjadi perang.

Di percaya memegang harta titipan. Di kisahkan  Rasulullah SAW yang begitu amanah tergambar dalam suatu peristiwa di mana beliau dipercaya sebagai orang yang mampu menjaga barang titipan atau harta berharga bagi milik siapa pun yang menitipkan kepadanya, termasuk orang-orang kafir, yang diketahui begitu membenci. 

Orang-orang kafir di Makkah menentang Rasulullah, mengingkari Beliau, hingga sepakat untuk membunuh Beliau. Namun hal yang tidak bisa di pungkiri adalah ketika mereka memiliki harta yang berharga, mereka tak mendapatkan tempat yang mereka percaya untuk menitipkan harta mereka selain Rasulullah SAW. 

Mereka percayai Rasulullah dalam menjaga harta berharga milik mereka, Inilah yang disebut dengan kemuliaan yang sesungguhnya, yakni kemuliaan yang diakui oleh musuh sekalipun. Hal ini yang akhirnya membuat sosok Rasulullah mendapat gelar Al Amin, atau orang yang dapat dipercaya, dan tidak hanya dipercaya oleh kaum Muslimin saja melainkan juga meliputi orang-orang kafir.

  • Peran sebagai suami

Sebagai seorang suami beliau adalah sosok yang sangat tulus mencintai istrinya pribadi yang bertanggung jawab Cinta Rasulullah terhadap istrinya Khadijah adalah cinta yang sejati sehingga selama hidup beliau tidak berpoligami. 

Pernikahan beliau dengan istri yang lain setelah pernikahan beliau dengan Aishah lebih kepada perintah Allah yang di dalamnya mengandung hikmah yang sangat besar. Rasulullah sosok pembimbing keluarganya selamat dari api neraka. 

Beliau didik anak dan istrinya kecintaan kepada Allah dan Rasulnya melebihi kecintaannya kepada kesenangan dunia. Sebagai figure yang lembut serta bertanggung jawab terhadap anak dan istri juga beliau tanamkan kepada para sahabatnya untuk melakukan hal yang sama, tergambar dalam sebuah hadis menunjukan batapa Rasulullah sangat memperlakukan keluarganya dengan baik dalam sabda beliau:

" sebaik baik kalian adalah yang terbaik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang terbaik dalam memperlakukan keluargaku" (H.R Ibnu Majah)

  • Peran sebagai ayah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun