Mohon tunggu...
Rachmatullah Rusli
Rachmatullah Rusli Mohon Tunggu... Dosen - dosen tetap di universitas Pamulang

Seorang dai kemanusiaan dan juga seorang dosen tetap di UNPAM. Aktifis di bidang sosial kemanusiaan serta aktif mengajak masyarakat untuk kembali kepada fitah kemanusiaan, dalam meraih kebahagiaan yang hakiki.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berislam secara Rasional

25 September 2022   07:30 Diperbarui: 25 September 2022   07:36 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua argumentative filosofis. Sebagai sebuah agama doktrin tidak dapat di pungkiri islam sebagai agama dogma yaitu pokok ajaran (tentang kepercayaan dan sebagainya) yang harus diterima sebagai hal yang benar dan baik, tidak boleh dibantah dan diragukan, tetapi pada akhirnya semua semua yang terdapat dalam islam bersifat argumentative yaitu memiliki alasan yang dapat dibuktikan baik tentang kebenarannya maupun tentang nilai kebaikan yang presisi untuk manusia. 

Contohnya pada setiap larangan yang ada pada syariat pasti di tujukan untuk kebaikan manusia itu sendiri. Misalnya larangan minuman khamar atau minuman yang memabukan. 

Islam melarang setiap muslim mengkonsumsi minuman keras di karenakan islam menjunjung tinggi keberadaan akal manusia yang harus di rawat dan di jaga sebagai bentuk keunggulan manusia di bandingkan mahluk yang lain. Argumentasi syariat ini adalah bahwa minuman keras mampu membuat manusia kehilangan akalnya.

Orang mabuk tidak menyadari apa yang diucapkannya maupun apa yang di lakukannya. Bentuk pelarangan ini adalah upaya pencegahan dari keburukan yang akan menimpa manusia efek dari minuman keras. Begitu juga dengan syariat lainnya yang di tujukan untuk kebaikan manusia.

Bersikap rasional dalam berislam sangatlah penting agar manusia bisa memaksimalkan fungsi akal yang telah di anugrahkan Allah kepadanya. Sehingga keyakinan yang ada di dukung oleh pikiran sehat dan mampu menangkap pesan Allah dalam setiap perintahNya. 

Agar potensi fitrah manusia yaitu menggunakan akal sehat menjadi jalan untuk mencapai TuhanNya. Cinta yang di dasari dengan akal sehat akan menghasilkan cinta yang murni dan apa adanya. Karena itu yang sebetulnya di harapkan Allah SWT.Wallahu a'lam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun