Ada 4 domain yang terdapat dalam konsep ketenangan hati al-Ghazali;
1.Mengenal Diri  (Makrifat al-Nafs)
Mengenal Diri menjadi konteks pendidikan pertama seseorang, sekiranya  ingin mencapai tahap emosi yang stabil dan cerdas. Dalam hal ini, al-Ghazl , berpendapat diri manusia terbagi kepada lahir (fisik) dan batin (rohani). Sebagaimana manusia mengenali tabiat dan sifat lahir yang dimilikinya, manusia juga perlu mengenali tabiat dan sifat batin yang tersembunyi dalam dirinya.Â
Allah SWT menciptakan hati manusia dengan berbagai-bagai sifat dan ragam. Kadang hati manusia itu berkeluh kesah, kadang hati manusia itu tenang, kadang hati menjadi  pendendam, marah, gembira dan kadang hati manusia itu dalam keadaan takut dan bimbang.Â
Semua perasaan yang ada dalam hati manusia ini memerlukan bimbingan dan panduan agar dia terus berada dalam landasan yang benar dan diridhoi Allah SWT. Dalam diri manusia ada sifat yang berpotensi merusak hati jika tidak dirawat dan dikawal dengan baik.Â
Melalui pendekatan Mengenal Diri, seseorang bisa mengenali kekuatan dan kelemahan dirinya dan berusaha berubah menjadi pribadi yang lebih baik dan mulia di hadapan Allah SWT.
2.Kesadaran Rabbani  (makrifatullah )
Inti dari kesadaran Rabbani ialah menghayati sifat-sifat Allah Taala, kekuasaan Allah Taala atas diri, niat amal karena Allah Taala dan  menyandarkan hidup kepada Allah Taala. Kesadaran rabbani adalah pintu kepada alam ghaib yang wajib diimani oleh semua orang-orang Islam. Â
Al-Ghazl  berpendapat apabila manusia mau melihat keajaiban kejadian mereka yang terdiri  tangan, kaki, kepala dan seluruh anggota badan yang saling berperan satu sama lain, itu sebenarnya menunjukkan kehebatan Allah SWT dalam penciptaanNya.Â
Dengan memperhatikan  ini akan membawa manusia mengenal sifat dan nama Allah SWT serta kekuasaanNya, juga mampu meletakkan manusia sebagai hamba yang selalu bersyukur dan berserah diri kepadaNya. Mengenal Allah SWT bukanlah hanya melalui anggota badan saja, tetapi juga melaui perasaan emosi dan rohani.
3.Kesadaran Sosial (Makrifatul Alam)