Mohon tunggu...
Rahmatul Ummah As Saury
Rahmatul Ummah As Saury Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis dan Editor Lepas. Pemilik www.omah1001.com

Ingin menikmati kebebasan yang damai dan menyejukkan, keberagaman yang indah, mendamba komunitas yang tak melulu mencari kesalahan, tapi selalu bahu membahu untuk saling menunjuki kebenaran yang sejuk dan aman untuk berteduh semua orang.. Kata dan Ingatan saya sebagian ditulis di www.omah1001.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Rombongan Seni-One Pentaskan Sendratasik Sejarah "Putri Sumur Bandung"

1 Desember 2017   02:20 Diperbarui: 1 Desember 2017   12:30 1940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sangat wajar jika Putri sangat sedih, melihat Sumur Putri kondisinya seperti sekarang ini," lanjut Rani yang sangat menghayati perannya sebagai Dayang yang melayani dan menghibur Putri.

Kesedihan yang sama juga disampaikan oleh Gudel, yang berperan sebagai pedagang hasil bumi, seperti buah-buahan.

"Keberadaan Sumur Putri bukan hanya penting untuk memenuhi kebutuhan minum warga atau manusia, melainkan Sumur Putri juga menjadi sumber kehidupan tumbuh-tumbuhan, termasuk tanaman yang menghasilkan buah yang saya jual," jelas Gudel.

Kesedihan mendalam terlihat dari Imam, pemeran penebang pohon yang kali pertama menemukan sumber mata air Sumur Putri. Ia seolah mewakili arwah para orang tua yang berjasa menemukan dan membangun Sumur Putri sebagai sumber mata air, sumber kehidupan manusia, binatang dan tanaman yang ada di sekitar Metro kala itu.

"Sedih banget. Dulunya sumur ini begitu vital, tapi kok sekarang diabaikan tak terurus," pungkas Imam.

Menyaksikan secara utuh adegan dalam pertunjukan Putri Sumur Bandung ini, seolah mewakili apa yang menjadi perasaan Mbah Rusman, seniman lukis yang masih setia membujang yang kini telah berusia hampir 80 tahun dan tinggal di salah satu Toilet Sumur Putri ini, memiliki harapan dan cita-cita suatu saat kelak Sumur Putri kembali dihidupkan, dibangun Taman di sekelilingnya.

"Saya ini sudah tak memiliki keinginan apapun. Cita-cita Mbah satu yang belum bisa diwujudkan, membuat sekitaran Sumur Putri ini menjadi taman. Jadi, kalau malam banyak orang, jadi orang-orang tidak takut lagi lewat sini," harap Mbak Rusman yang disampaikan setahun lalu ketika wawancara dengan penulis.

"Pertunjukan ini menarik, bercerita soal sejarah dan harapan. Pertunjukan seni drama pertama kali di Kota Metro yang mengangkat kisah tentang sejarah dan tempat penting di kota ini, tak sabar untuk segera menonton seluruh adegannya," seru Ahmad Gufron yang hadir di lokasi latihan.

Bagi Anda yang juga penasaran dan tertarik untuk menyaksikan pertunjukan Putri Sumur Bandung ini, segera buru tiketnya yang dicetak terbatas, tebus dengan uang 10 ribu rupiah, dan catat jadwalnya, Sabtu, 02 Desember 2017, Pukul. 19.30 di Cafe Mama. Semoga tak terlewat dan Anda menjadi menyesal tak ada obatnya...:)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun