Mohon tunggu...
Rachmat Suryanto
Rachmat Suryanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Saya adalah Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Kaum Intelektual dalam Perkembangan Demokrasi di Indonesia Saat Ini

7 Desember 2023   13:05 Diperbarui: 7 Desember 2023   13:09 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu yang dimaksud demokrasi?

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang keputusan-keputusan penting, baik secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari masyarakat dewasa.

Sedangkan kaum intelektual adalah masyarakat yg memiliki pengetahuan tinggi dan pemikiran yang kritis.

Lalu apakah hubungan demokrasi dan kaum intelektual?

Peran kaum intelektual sangat di butuhkan dalam perkembangan demokrasi di sebuah negara, dengan pengetahuanya yang luas kaum intelektual dapat berkontribusi memberikan pendampingan dan arahan yang baik, dapat dikatakan kaum intelektual adalah kaum filsuf menurut plato.

Kaum intelektual lahir dilatarbelakangi oleh dua faktor yaitu kebijakan politik etis implementasi sistem pendidikan kolonial Belanda yang pada awalnya bertujuan untuk memperoleh tenaga kerja yang murah, namun pendidikan yang diselenggarakan bagi kaum pribumi pada awal abad XX justru melahirkan golongan cendekiawan yang menjadi penggerak perjuangan melawan kolonialisme. Mereka itu antara lain Dr. Sutomo, Suwardi Suryaningrat, Soekarno, Moh. Hatta, Sutan Syahrir.

Tindakan yang dilakukan golongan cendekiawan adalah berupaya guna meningkatkan kesadaran nasional memperbaiki kehidupan rakyat Indonesia dengan sejarah panjang perjuangan melalui berbagai macam organisasi yang membebaskan Indonesia dari belenggu penjajahan hingga kini.
Kontribusi Kaum Intelektual Dalam Pergerakan Nasional

Faktor yang menjadi latar belakang lahirnya kaum intelektual adalah kebijakan politik etis implementasi sistem pendidikan kolonial di Indonesia. Pemerintah Kolonial Belanda memberikan peluang kepada masyarakat Indonesia untuk dapat memperoleh pendidikan. Kaum intelektual memegang kontribusi penting dalam pergerakan nasional Indonesia.

Kaum intelektual memiliki peran penting dalam perkembangan demokrasi karena mereka cenderung memiliki pemahaman yang mendalam terkait ilmu negara dan sistem politik. Dengan pengetahuan ini, mereka dapat memberikan kontribusi dalam merumuskan kebijakan, menyuarakan keadilan, dan mengkritisi kebijakan yang tidak sesuai dengan prinsip demokrasi. Peran mereka juga melibatkan pendidikan masyarakat tentang hak-hak politik dan partisipasi aktif dalam proses demokrasi. Sebagai agen pemikiran, kaum intelektual dapat membentuk opini publik dan mendorong diskusi yang sehat untuk memperkuat fondasi demokrasi.

Kaum intelektual memegang peran penting dalam perkembangan demokrasi di Indonesia dengan perspektif ilmu negara. Mereka tidak hanya menjadi peneliti dan pemikir, tetapi juga agen perubahan dalam mewujudkan sistem politik yang lebih baik. Dalam konteks ini, terdapat beberapa peran utama yang dimainkan oleh kaum intelektual yang berdampak pada perkembangan demokrasi di Indonesia.

kaum intelektual juga memiliki peran dalam mendidik masyarakat tentang prinsip-prinsip dasar demokrasi. Mereka melakukan riset, menulis buku, dan memberikan ceramah untuk meningkatkan pemahaman publik akan hak-hak politik, proses politik, dan kewajiban sebagai warga negara dalam menjaga sistem demokrasi yang inklusif dan berkelanjutan.

Selain itu, kaum intelektual juga turut berkontribusi dalam proses pembuatan kebijakan. Dengan pengetahuan dan pemahaman mendalam dalam ilmu negara, mereka memberikan masukan yang berharga kepada pembuat kebijakan untuk merancang regulasi yang lebih efektif dan berpihak kepada kepentingan masyarakat secara luas.

Namun, dalam praktiknya, ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh kaum intelektual dalam memainkan peran mereka dalam perkembangan demokrasi di Indonesia. Terkadang, mereka dihadapkan pada tekanan politik, pembatasan kebebasan berpendapat, atau kurangnya akses terhadap sumber daya yang membatasi efektivitas mereka dalam mengkritik atau memberikan masukan terhadap kebijakan.

Dalam kesimpulannya, kaum intelektual memiliki peran penting dalam memperkuat demokrasi di Indonesia melalui pemikiran kritis, penyuluhan, advokasi, dan kontribusi dalam pembuatan kebijakan. Namun, untuk menjalankan perannya dengan maksimal, mereka memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat, untuk memastikan kebebasan akademik, ruang diskusi terbuka, serta pengakuan atas kontribusi mereka dalam membangun tatanan demokratis yang kuat dan inklusif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun