Selain itu, kaum intelektual juga turut berkontribusi dalam proses pembuatan kebijakan. Dengan pengetahuan dan pemahaman mendalam dalam ilmu negara, mereka memberikan masukan yang berharga kepada pembuat kebijakan untuk merancang regulasi yang lebih efektif dan berpihak kepada kepentingan masyarakat secara luas.
Namun, dalam praktiknya, ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh kaum intelektual dalam memainkan peran mereka dalam perkembangan demokrasi di Indonesia. Terkadang, mereka dihadapkan pada tekanan politik, pembatasan kebebasan berpendapat, atau kurangnya akses terhadap sumber daya yang membatasi efektivitas mereka dalam mengkritik atau memberikan masukan terhadap kebijakan.
Dalam kesimpulannya, kaum intelektual memiliki peran penting dalam memperkuat demokrasi di Indonesia melalui pemikiran kritis, penyuluhan, advokasi, dan kontribusi dalam pembuatan kebijakan. Namun, untuk menjalankan perannya dengan maksimal, mereka memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat, untuk memastikan kebebasan akademik, ruang diskusi terbuka, serta pengakuan atas kontribusi mereka dalam membangun tatanan demokratis yang kuat dan inklusif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H