Mohon tunggu...
rahmat ridho
rahmat ridho Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

saya akan menulis berbagai macam artikel yang membahas isu lingkungan, energi terbarukan, pertanian, sumber daya alam. semoga bermanfaat bagi pembaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Keberlanjutan: Sumber Daya Terbarukan: Perikanan dan Hutan

28 September 2023   10:00 Diperbarui: 28 September 2023   10:03 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hutan adalah ekosistem yang didominasi oleh tumbuhan berkayu (pohon) yang tumbuh secara alami atau dibudidayakan di suatu wilayah. Hutan memiliki berbagai fungsi dan manfaat bagi manusia, antara lain:

  • Fungsi ekologis, yaitu menjaga keseimbangan lingkungan hidup melalui proses fotosintesis, siklus air, siklus karbon, siklus nitrogen, dan siklus oksigen. Hutan juga berperan sebagai penyerap karbon (carbon sink), penahan erosi (erosion control), penjaga kualitas tanah (soil conservation), penjaga kualitas udara (air quality improvement), penjaga kestabilan iklim (climate regulation), dan penyedia habitat bagi keanekaragaman hayati (biodiversity conservation).
  • Fungsi ekonomi, yaitu menyediakan sumber pendapatan dan kesejahteraan bagi manusia melalui pemanfaatan hasil hutan kayu (timber) dan hasil hutan non-kayu (non-timber forest products). Hasil hutan kayu meliputi kayu bulat (roundwood), kayu olahan (wood products), kayu bakar (fuelwood), dan arang (charcoal). Hasil hutan non-kayu meliputi tanaman obat (medicinal plants), tanaman hias (ornamental plants), tanaman rempah (spices), tanaman serat (fiber plants), tanaman pewarna (dye plants), tanaman minyak atsiri (essential oil plants), resin (resin), getah (latex), madu (honey), lilin lebah (beeswax), serangga (insects), jamur (fungi), rotan (rattan), bambu (bamboo), kulit kayu manis (cinnamon bark), damar (dammar), gaharu (agarwood), dan lain-lain.
  • Fungsi sosial budaya, yaitu memberikan nilai-nilai spiritual, estetika, pendidikan, rekreasi, sejarah, identitas, dan tradisi bagi manusia. Hutan juga merupakan sumber kearifan lokal dan pengetahuan tradisional bagi masyarakat adat dan lokal yang hidup di sekitar hutan.

Hutan dapat dikategorikan sebagai sumber daya terbarukan karena pohon-pohon yang tumbuh di hutan memiliki kemampuan untuk beregenerasi melalui proses pertumbuhan vegetatif atau generatif. Namun, kemampuan regenerasi ini tergantung pada faktor-faktor biotik dan abiotik yang mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup pohon. Jika tingkat pemanfaatan hutan melebihi tingkat regenerasi hutan, maka akan terjadi penurunan luas dan kualitas hutan yang dapat mengancam keberlanjutan hutan. Menurut data FAO, pada tahun 2020 luas hutan dunia mencapai 4,06 miliar hektar, yang menurun sebesar 178 juta hektar dibandingkan dengan tahun 1990. Hal ini menunjukkan bahwa laju deforestasi (pengurangan luas hutan) masih lebih tinggi daripada laju reforestasi (penambahan luas hutan).

Beberapa faktor penyebab penurunan luas dan kualitas hutan adalah sebagai berikut:

  • Konversi hutan, yaitu perubahan fungsi hutan menjadi fungsi lain, seperti pertanian, perkebunan, peternakan, pemukiman, industri, dan infrastruktur. Hal ini dapat disebabkan oleh peningkatan kebutuhan manusia akan lahan, pangan, dan energi, serta kurangnya pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak masyarakat adat dan lokal atas hutan.
  • Eksploitasi berlebihan, yaitu pemanfaatan hasil hutan melebihi batas daya dukung ekosistem hutan, sehingga mengurangi kemampuan regenerasi hutan. Hal ini dapat disebabkan oleh permintaan pasar yang tinggi terhadap hasil hutan, penggunaan teknologi penebangan yang tidak ramah lingkungan, serta kurangnya pengawasan dan penegakan hukum terhadap aktivitas penebangan ilegal.
  • Kebakaran hutan, yaitu peristiwa terbakarnya sebagian atau seluruh hutan akibat faktor alam atau manusia. Hal ini dapat disebabkan oleh perubahan iklim yang menyebabkan kekeringan dan suhu tinggi, petir, letusan gunung berapi, atau aktivitas manusia yang sengaja atau tidak sengaja menyalakan api di hutan. Kebakaran hutan dapat menyebabkan kerusakan fisik dan biologis pada hutan, serta emisi gas rumah kaca yang memperparah perubahan iklim.
  • Hama dan penyakit, yaitu organisme hidup yang menyerang atau mengganggu pertumbuhan dan kelangsungan hidup pohon di hutan. Hal ini dapat disebabkan oleh perubahan iklim yang menyebabkan pergeseran distribusi dan perilaku hama dan penyakit, pengenalan spesies asing yang tidak memiliki predator alami di hutan, atau penurunan daya tahan pohon akibat stres lingkungan.
  • Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut dan mewujudkan keberlanjutan hutan, diperlukan strategi-strategi pengelolaan hutan yang berbasis keberlanjutan (sustainable forest management). Strategi ini bertujuan untuk menjaga kesehatan ekosistem hutan sebagai sumber daya terbarukan bagi kepentingan manusia sekaligus melestarikan keanekaragaman hayati dan fungsi ekologisnya. Beberapa prinsip dasar strategi ini adalah sebagai berikut:
  • Mengakui hak-hak dan tanggung jawab masyarakat adat dan lokal dalam pengelolaan hutan, dengan menghormati nilai-nilai budaya, pengetahuan tradisional, dan praktik-praktik lokal yang ramah lingkungan.
  • Mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam menentukan tujuan dan indikator pengelolaan hutan.
  • Menggunakan pendekatan adaptif dan partisipatif dalam pengambilan keputusan pengelolaan hutan, dengan melibatkan pemangku kepentingan dari berbagai sektor dan tingkat dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan penyelesaian konflik pengelolaan hutan.
  • Budidaya hutan (forest cultivation), yaitu pemanfaatan hasil hutan dengan cara menanam atau mengelola pohon-pohon tertentu di lahan yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan manusia. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan sistem agroforestri (agroforestry), yaitu sistem pengelolaan lahan yang mengintegrasikan tanaman pertanian, tanaman kehutanan, dan/atau ternak dalam satu unit lahan. Sistem ini dapat meningkatkan produktivitas, diversifikasi, dan ketahanan pangan, serta mengurangi tekanan terhadap hutan alam.
  • Meningkatkan efisiensi dan nilai tambah hasil hutan, dengan menggunakan teknologi pengolahan yang ramah lingkungan, mengembangkan produk-produk inovatif dan bernilai tinggi dari hasil hutan, serta meningkatkan akses pasar dan rantai pasok yang adil dan transparan bagi produsen hasil hutan.
  • Melindungi dan memulihkan hutan alam, dengan melakukan konservasi, restorasi, dan rehabilitasi hutan yang memiliki nilai ekologis, ekonomis, dan sosial budaya tinggi, seperti hutan hujan tropis, hutan gambut, hutan mangrove, dan hutan pegunungan.
  • Mengurangi kebakaran hutan, dengan melakukan pencegahan, deteksi dini, pemadaman cepat, dan pemulihan pasca kebakaran hutan. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam pengendalian kebakaran hutan, menggunakan sistem peringatan dini berbasis satelit dan sensor, serta mengembangkan strategi adaptasi dan mitigasi terhadap dampak kebakaran hutan.
  •  Mengendalikan hama dan penyakit hutan, dengan melakukan pemantauan, identifikasi, penilaian risiko, dan pengendalian terpadu terhadap hama dan penyakit hutan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode-metode biologis, mekanis, kimiawi, atau kultural yang sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan hutan yang berkelanjutan.

Kesimpulan

Perikanan dan hutan merupakan dua contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui yang memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan secara berkelanjutan. Perikanan dan hutan menyediakan berbagai manfaat bagi manusia, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Namun, perikanan dan hutan juga menghadapi berbagai ancaman akibat aktivitas manusia yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, diperlukan strategi-strategi pengelolaan perikanan dan hutan yang berbasis ekosistem dan keberlanjutan. Strategi-strategi ini bertujuan untuk menjaga kesehatan ekosistem perairan dan hutan sebagai sumber daya terbarukan bagi kepentingan manusia sekaligus melestarikan keanekaragaman hayati dan fungsi ekologisnya. Dengan demikian, perikanan dan hutan dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan berkelanjutan di masa sekarang dan mendatang.

Informasi Tambahan:

https://serupa.id/potensi-sumber-daya-alam-dan-kemaritiman-indonesia/

http://pojokiklim.menlhk.go.id/read/hutan-dan-energi-peran-sumber-daya-alam-hutan-dalam-strategi-pembangunan-kemandirian-dan-ketahanan-energi

https://fiqihislam.id/apakah-hutan-dan-perikanan-merupakan-sumber-daya-terbarukan.html

https://money.kompas.com/read/2021/06/24/170000726/apa-itu-sumber-daya-alam-yang-dapat-diperbarui

https://www.kompasiana.com/edgar0911/640d5e2d4addee3dee721997/menelusuri-kompleksitas-pengelolaan-sda-di-indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun