Mohon tunggu...
Rahmatiana Azizatun Nisa
Rahmatiana Azizatun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bedah lagu

Selanjutnya

Tutup

Music

Insan Bersorai Telah Pupus, Sorai Nadin Amizah

21 Juli 2023   14:26 Diperbarui: 21 Juli 2023   14:30 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nadin amizah tak henti-hentinya membuat karya yang dipamerkan melalui arti yang mendalam. Lagu sorai yang dilahirkan pada tahun 2019, nyatanya masih di dengarkan oleh penikmat musik hingga kini. Sorai memiliki makna dua insan yang gagal untuk bersatu. 

Langit dan laut saling membantu

Mencipta awan hujan pun turun

Ketika dunia saling membantu

Lihat cinta mana yang tak jadi satu

Kau memang manusia sedikit kata

Bolehkah aku yang berbicara

Kau memang manusia tak kasat rasa

Biar aku yang mengemban cinta

Awan dan alam saling bersentuh (bersentuh)

Mencipta hangat kau pun tersenyum

Ketika itu kulihat syahdu

Lihat hati mana yang tak akan jatuh

Kau memang manusia sedikit kata

Bolehkah aku yang berbicara

Kau memang manusia tak kasat rasa

Biar aku yang mengemban cinta

Kau dan aku saling membantu

Membasuh hati yang pernah pilu

Mungkin akhirnya tak jadi satu

Namun bersorai pernah bertemu

Tuan termasuk manusia yang sedikit berbicara akan tetapi puan selalu mengemban cinta. Puan selalu mencoba menyatukan langit dan laut untuk menciptakan hujan serta menyatukan awan dan alam untuk menciptakan kehangatan.

Nisan sebelah kiri yaitu nisan tuan dan nisan sebelah kanan yaitu nisan sang puan. Hal itu menggambarkan perasaan mereka, perasaan tuan yang sudah lama mati sedangkan puan mencoba mengikhlaskan dan merayakan keberhasilan bahwasannya sudah melewati fase yang sulit. Bahkan bunga pun tidak sanggup merayakan karena telah melewati hari-hari yang sangat sulit.

Tatkala yang kita temui sekarang belum tentu akan milik kita. Usaha apapun puan mengemban cinta bakal dikubur di liang paling dalam dan dirayakan menari bersama bunga cantik diatas nisan.

Apakah cerita tuan dan puan hanya pahit saja? Tidak, cerita mereka bahkan manis seperti semerbak sari-sari bunga yang selalu kupu-kupu hinggap. Terimakasih tuan, kau memberikan ku waktu bagaimana cara mengemban cinta yang baik walaupun kita hanya bersorai dan tidak jadi satu.

Apakah puan mengikhlaskan begitu saja menaruh bunga segar diatas nisan? Tidak, puan selalu menunggu kedatangan tuan walaupun hanya bermain-main dan menjadikan dirinya seperti pelabuhan yang singgah. Puan hanya berharap, tidak ingin ada orang yang mengetuk dengan semena-mena tanpa niat untuk menetap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun