Mohon tunggu...
Rahmat Hidayat
Rahmat Hidayat Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

being freelance writer, also amatir photographer.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mandiri Leadership Camp Batch 2: Sebuah Catatan yang Sempat Tertunda

9 Mei 2014   07:10 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:42 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

PELAJARAN KELIMA

Semula: Terbiasa ‘menyusahkan’ diri sendiri dengan berpikir rumit

Hasil: Semua dimulai dengan hal yang sederhana :) Kadang kala, berpikir sederhana tidak lebih buruk dari memikirkan hal-hal rumit, for the first time

Tanggapan:

Sangat setuju. Gagasan ini saya peroleh dari serangkaian kegiatan outbond yang kami lakukan di hari ketiga. Kami, orang-orang yang terbiasa memikirkan hal-hal rumit, hingga tidak menyadari bahwa segala sesuatu juga disertai penjelasan dan penyelesaian yang sederhana, terjebak dalam situasi konyol yang terus menerus menyusahkan kami –buah paling logis dari penyusahan diri sendiri, begitu saya menyebutnya-. Kami tidak menyadari bahwa sering kali kita tidak dapat menyerap informasi secara jernih, sehingga seringkali terjebak dalam penyelesaian penuh ‘emosi’ yang seringkali menyesatkan. Ideologi mahasiswa, “Semuanya harus diselesaikan secara dramatis, juga  spektakuler.” Begitu pikirku. Saat situasi seperti itu, banyak tantangan yang tidak dapat diselesaikan –dengan solusi dramatis dan spektakuler tersebut. Setelah tahu, kita hanya terdiam dan mengutuk diri sendiri, “Waah, ternyata bisa diselesaikan dengan semudah itu. Kenapa gak kepikiran yaa?” Hei, otakmu sudah terbiasa dengan hal-hal rumit boy. Jangan kau siksa lagi otakmu dengan masalah-masalah sepele! :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun