Saya yakin dan percaya masyarakat Riau tidak berubah. Budaya Melayu yang cinta damai dan taat beragama mengendap di darah mereka. Tapi aksi vandalisme ini terang tidak serampangan, pasti terorganisasi. Butuh puluhan orang untuk merusak ribuan bendera dan baliho dalam tempo semalam.
Pertanyaan untuk apa? Atau untuk siapa?
Memang hari ini Presiden Jokowi melawat ke Riau. Ia akan dianugerahi gelar adat oleh LAM Riau. Tapi apa pula kaitannya. SBY bukan pesaing Jokowi. SBY adalah pendahulu Jokowi. SBY bukan capres dalam Pilpres 2019 mendatang.
Jujur saja, saya tidak terima. Dengan segudang jasa SBY untuk Indonesia dan Riau utamanya, tidak layak SBY diperlakukan begini rupa. Ini kezaliman yang nyata bagi SBY, salah satu putera bangsa terbaik yang pernah kita miliki.
Tapi, SBY memang negarawan. Seorang bapak bangsa. Meski dizalimi begini rupa, ia tidak balas gigi dengan gigi. Bukan tak mampu. Ribuan kader Demokrat di Riau siap turun tangan jika SBY menginstruksikan. Tapi itu bukan cara SBY. Itu bukan cara seorang Demokrat. Karena itu SBY memilih tetap bersabar dan menyerahkan persoalan ini ke aparat hukum.
Terima kasih Pak SBY. Becik ketitik olo ketoro. Tuhan selalu bersama orang-orang yang sabar.
Ada Tukang kayu membuat peti
Peti yang bagus berbahan kayu jati
Mari bersihkan diri dan sucikan hati
Jauhkan sifat dengki serta iri hati Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H