Mohon tunggu...
Rahmat Hadi
Rahmat Hadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

@rahmathadi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kashmir, Surga Dunia? (Part 2 - Gulmarg)

7 Agustus 2014   22:03 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:08 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1407398166375244282
1407398166375244282

Setelah antri beberapa menit, aku mendapatkan kabin bersama dengan sepasang suami istri asal varanasi yang datang bersama anak semata wayang mereka bernama Ashok yang masih berusia 12 Tahun serta guide mereka.  Dalam perjalanan ke phase 1, terbentang pemandangan gunung dan padang rumput serta pohon-pohon tinggi mirip khas pegunungan salju. Beberapa orang yang sedang menggembalakan ternak di padang rumput semakin menambah indahnya suasana. Sesaat kemudian  hujan turun dan membuat udara semakin dingin membuatku harus mengeluarkan wind stopper dari dalam day pack.

1407398205207193162
1407398205207193162

Waktu berselang, aku dan keluarga Ashok tiba di station transit dan kami segera turun dan  pindah ke antrian selanjutnya untuk menuju ke phase 2 . Tak lupa kami menunjukkan tiket untuk ke phase 2, kami segera mendapat cabin karena antrian di phase 2 ini tak sebanyak di station di phase 1. Gondola segera bergerak semakin tinggi dan dari kejauhan tampak hamparan salju nan putih yang ada di Afarwat Peak. Hanya beberapa menit kemudian kami sudah tiba di Koongdori station dimana sudah mulai banyak orang berkumpul, baik yang baru tiba maupun yang akan turun ke bawah. Aku segera memisahkan diri dari keluarga Ashok dan mencari spot untuk mengambil gambar. Sayang sekali cuaca sedang mendung dan aku masih harus berjalan sekitar 500 meter ke puncak Afarwat yang berketinggian 4200 mdpl. Dalam kondisi berpuasa, aku menyeret langkah menuju puncak . Aku merasakan sedikit sakit kepala karena perbedaan ketinggian aku tempuh dalam waktu yang sangat singkat apalagi dalam kondisi berpuasa. Aku beristirahat sejenak hingga akhirnya aku memutuskan untuk tidak akan melanjutkan perjalanan ke puncak. Di samping karena di atas sana sangat ramai dengan orang yang bermain sky dan papan luncur, aku sudah cukup puas bisa mengambil foto dari tempatku berada. Saat duduk menyaksikan tingkah polah pengunjung yang bergembira bermain salju aku di hampiri seseorang yang ternyata Ibu Ashok, sementara Ashok sedang asyik bermain kereta luncur bersama ayah dan guidenya. Kami lalu bercerita tentang daerah asal masing-masing hingga Ashok dan ayahnya datang bergabung dan kami memutuskan untuk turun karena hari sudah mulai sore.

1407398255768828162
1407398255768828162

Perjalanan turun kami tempuh sama dengan saat naik.  Aku pun berpisah dengan keluarga Ashok setelah bertukar nomor telepon dan foto bersama. Mereka mengundangku untuk mampir ke rumah mereka di Delhi dan Varanasi.

14073983101701350054
14073983101701350054
Saat berjalan kembali ke parkiran, seorang pemilik kuda sedikit 'memaksa' aku untuk menggunakan kudanya walau dengan bayaran IRS 50 atau 10 ribu rupiah karena dia belum mendapatkan pelanggan sedari pagi. Entah dia jujur atau tidak yang pasti dia berhasil membuatku iba dan jadilah aku menunggang kuda hingga mendekati area parkiran dan bergerak kembali menuju ke Srinagar. Hari terakhir puasa tahun ini aku isi dengan mengunjungi salah satu tempat indah di surga dunia ini. Karena keindahannya, tak heran jika Gulmarg sering dijadikan tempat syuting film Bollywood termasuk Shah Rukh Khan dan keluarga Kapoor. Namaste, Gulmarg.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun