Setelah antri beberapa menit, aku mendapatkan kabin bersama dengan sepasang suami istri asal varanasi yang datang bersama anak semata wayang mereka bernama Ashok yang masih berusia 12 Tahun serta guide mereka.  Dalam perjalanan ke phase 1, terbentang pemandangan gunung dan padang rumput serta pohon-pohon tinggi mirip khas pegunungan salju. Beberapa orang yang sedang menggembalakan ternak di padang rumput semakin menambah indahnya suasana. Sesaat kemudian  hujan turun dan membuat udara semakin dingin membuatku harus mengeluarkan wind stopper dari dalam day pack.
Waktu berselang, aku dan keluarga Ashok tiba di station transit dan kami segera turun dan  pindah ke antrian selanjutnya untuk menuju ke phase 2 . Tak lupa kami menunjukkan tiket untuk ke phase 2, kami segera mendapat cabin karena antrian di phase 2 ini tak sebanyak di station di phase 1. Gondola segera bergerak semakin tinggi dan dari kejauhan tampak hamparan salju nan putih yang ada di Afarwat Peak. Hanya beberapa menit kemudian kami sudah tiba di Koongdori station dimana sudah mulai banyak orang berkumpul, baik yang baru tiba maupun yang akan turun ke bawah. Aku segera memisahkan diri dari keluarga Ashok dan mencari spot untuk mengambil gambar. Sayang sekali cuaca sedang mendung dan aku masih harus berjalan sekitar 500 meter ke puncak Afarwat yang berketinggian 4200 mdpl. Dalam kondisi berpuasa, aku menyeret langkah menuju puncak . Aku merasakan sedikit sakit kepala karena perbedaan ketinggian aku tempuh dalam waktu yang sangat singkat apalagi dalam kondisi berpuasa. Aku beristirahat sejenak hingga akhirnya aku memutuskan untuk tidak akan melanjutkan perjalanan ke puncak. Di samping karena di atas sana sangat ramai dengan orang yang bermain sky dan papan luncur, aku sudah cukup puas bisa mengambil foto dari tempatku berada. Saat duduk menyaksikan tingkah polah pengunjung yang bergembira bermain salju aku di hampiri seseorang yang ternyata Ibu Ashok, sementara Ashok sedang asyik bermain kereta luncur bersama ayah dan guidenya. Kami lalu bercerita tentang daerah asal masing-masing hingga Ashok dan ayahnya datang bergabung dan kami memutuskan untuk turun karena hari sudah mulai sore.
Perjalanan turun kami tempuh sama dengan saat naik. Â Aku pun berpisah dengan keluarga Ashok setelah bertukar nomor telepon dan foto bersama. Mereka mengundangku untuk mampir ke rumah mereka di Delhi dan Varanasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H