[caption id="attachment_328995" align="aligncenter" width="640" caption="(Rahmat Hadi) Souvenir di Bogyoke"][/caption]
Ingin cari oleh-oleh khas Myanmar berupa souvenir (gantungan kunci, t-shirt atau magnet kulkas), atau Batu Jade mulai dari yang mentah hingga yang sudah jadi perhiasan, atau mungkin mencoba membawa pulang sarung khas Myanmar bernama Longyi? Hanya satu tempat yang tepat, Bogyoke.
[caption id="attachment_328997" align="aligncenter" width="640" caption="(Rahmat Hadi) Bogyoke Market"]
Terletak di jantung kota Yangon tepatnya di Jalan Bogyoke Aung San, Pasar Bogyoke mengingatkanku pada pasar Beringharjo yang ada di kota Gudeg, Jogjakarta. Bentuk bangunan Kolonial yang di bangun tahun 1926 ini memiliki peranan penting dalam perekonomian masyarakat kota Yangon pada khususnya dan Myanmar pada umumnya.
[caption id="attachment_328998" align="aligncenter" width="640" caption="(Rahmat Hadi) Bogyoke Market"]
Beragam produk domestik yang menjadi mata pencaharian masyarakat di jajakan di pasar yang memiliki 2 lantai ini. Bukan hanya produk souvenir, perhiasan (batu jade dan ruby yang menjadi andalan Myanmar), baju, serta pakaian namun juga menyediakan benda-benda kuno seperti mata uang kuno, berbagai benda antik serta di pasar ini juga menyediakan money changer dengan nilai tukar yang cukup bersaing dengan money changer di luar pasar ataupun di Bank.
[caption id="attachment_328999" align="aligncenter" width="427" caption="(Rahmat Hadi) Pedagang Souvenir di Bogyoke"]
Berbelanja ke pasar ini untuk membeli oleh-oleh saat mengunjungi Yangon sepertinya adalah sebuah aktifitas “Must do” namun perlu di perhatikan bahwa pasar ini buka dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore dari Selasa – Minggu. Pasar Bogyoke tidak beroperasi di hari senin! Unik kan?
[caption id="attachment_329000" align="aligncenter" width="640" caption="(Rahmat Hadi) Batu Jade di Bogyoke"]
Satu lagi yang menarik dari pasar ini. Pengunjung tak perlu kuatir tentang suatu hal yang terkadang menyebalkan jika ke pasar yakni copet. Dengan angka kriminalitas yang sangat rendah di kota Yangon, pengunjung tak perlu kuatir kecopetan, walau tetap harus berhati-hati. Menawar adalah hal yang tetap harus di lakukan saat berbelanja di sini. Konon orang Myanmar memberlakukan harga yang berbeda antara turis ataupun penduduk local. Jadi pintar-pintar nawarlah. Sekedar gambaran aja bahwa 1 buah T-shirt bergambar atau bertuliskan Myanmar dijual dengan harga 3000 Kyats (30 ribu rupiah) serta gantungan kunci Myanmar di jual dengan harga 1000 kyats (10 ribu rupiah). Cukup murah bukan?
[caption id="attachment_329001" align="aligncenter" width="640" caption="(Rahmat Hadi) Bogyoke Market"]
[caption id="attachment_329002" align="aligncenter" width="640" caption="(Rahmat Hadi) Bogyoke Market"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H